Jumat 26 Sep 2014 18:55 WIB

Siapakah Penyuap Annas Maamun Berinisial GM?

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Erdy Nasrul
Petugas KPK menunjukan barang bukti uang dalam pecahan Rupiah dan Dolar Singapura hasil operasi tangkap tangan Gubernur Riau Annas Maamun di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (26/9).(Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Petugas KPK menunjukan barang bukti uang dalam pecahan Rupiah dan Dolar Singapura hasil operasi tangkap tangan Gubernur Riau Annas Maamun di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (26/9).(Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mene-tapkan dua tersangka hasil operasi tangkap tangan. Satu te-rsangka dipastikan sebagai Gubernur Riau, Annas Maamun. Tersangka lainnya ialah, berinisial GM.

Ketua KPK Abraham Samad mengatakan, GM ialah seorang pengusaha kelapa sawit Tapi, dia tak mengungkapkan nama asli dari pengusaha tersebut. Samad hanya menegaskan GM ialah pihak yang menyuap Annas, untuk proses pengalih fung-sian lahan kelapa sawit miliknya.

"GM meminta AM agar kategori lahan miliknya itu dikeluarkan, untuk dimasukkan ke dalam areal peruntukan lainnya (APL)," kata Samad, Jumat (26/9). Namun siapakah sebenarnya GM?

Pengacara Annas, Eva Nora kepada Republika mengungkapkan bahwa GM yang dimaksud KPK, ialah Gulat Manurung. "Setahu saya, pak Annas memang dekat dengan pak Gulat," kata dia, Jumat (26/9). Akan tetapi, Eva menjelaskan, tak tahu ban-yak kedekatan keduanya sampai sejauh mana.

"Setahu saya, pak Annas itu safety (berhati-hati) kalau be-rgaul," ujar dia. Karena itu, Eva menilai tak menyangka jika An-nas yang biasa dia sapa sebagai 'Atuk' itu terlilit dalam perso-lan 'suap-suapan'.

Eva menambahkan, selain dikenal sebagai orang dekat kliennya Gulat juga dikenal Eva sebagai akademisi. Kata dia, pengusaha kelapa sawit itu sekaligus mengajar di Universitas Riau. "Gulat Manurung itu juga dosen."

Sebagai tambahan informasi dari Eva, Gulat juga dikenal seb-agai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement