Senin 29 Sep 2014 20:46 WIB

KPPU Minta Cabut Batasan BBM Bersubsidi di Jalan Tol

Rep: c88/ Red: Joko Sadewo
Pembatasan BBM Bersubsidi
Foto: Antara
Pembatasan BBM Bersubsidi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) akan melayangkan surat kepada BPH Migas. KPPU meminta BPH Migas untuk mencabut larangan menjual BBM bersubsidi di SPBU yang berada di ruas jalan tol.

Direktur Pengkajian Kebijakan dan Advokasi KPPU Taufik Ahmad mengatakan, KPPU menerima laporan terkait pembatasan penjualan bbm bersubsidi di jalan tol. Dalam laporan yang diterima KPPU, pihak pelapor mengeluhkan adanya diskriminasi karena aturan pembatasan ini.

Jika indikasi diskriminasi terbukti, KPPU akan meminta SKK Migas untuk mencabut larangan itu. "KPPU tidak bisa menyebutkan identitas pelapor karena kerahasiaannya dilindungi undang-undang," jelas Taufik.

Menindaklanjuti laporan ini, KPPU telah melakukan kajian mendalam. Kajian tersebut untuk melihat seberapa besar kebijakan pembatasan ini berpengaruh signifikan terhadap pengurangan BBM  bersubsidi.

Taufik menambahkan, kajian yang dilakukan oleh KPPU juga melibatkan diskusi pihak-pihak yang terkait di antaranya Pertamina dan BPH Migas. "Kalau kajiannya sudah selesai pasti akan kita sampaikan," tambah Taufik.

Diskriminasi di sini, lanjutnya, merujuk pada keluhan SPBU yang tidak dapat menjual BBM bersubsidi. KPPU akan mengkaji apakah pembatasan ini sesuai dengan tujuan SKK Migas mengurangi konsumsi BBM bersubsidi. Menurut penuturan Taufik, sejauh ini kajian KPPU menunjukkan bahwa kebijakan itu tidak efektif dan tidak tepat sasaran.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement