REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Kabut asap akibat kebakaran lahan semakin parah sehingga dikeluhkan masyarakat Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, karena sudah sangat mengganggu kesehatan dan aktivitas rutin mereka.
"Kabut asap sudah sangat parah, nafas terasa sesak dan tenggorokan pun juga terasa sakit saat menelan," kata Jaya, warga Jalan Sultan Badarudin, Kecamatan Jekan Raya, Kelurahan Palangka di Palangka Raya, Rabu (1/10).
Rabu pagi hingga siang hari, kabut asap lebih parah dibanding hari-hari sebelumnya. Pekatnya asap akibat kebakaran lahan yang terjadi di mana-mana sudah membuat masyarakat Kota Cantik Palangka Raya menggunakan masker agar tidak langsung menghirup asap bercampur debu.
Jarak pandang juga mulai makin terbatas antara 100 sampai 200 meter. Sehingga membuat masyarakat baik yang menggunakan kendaraan roda dua dan empat hingga sepeda bagi anak-anak harus selalu berhati-hati.
Kabut asap cukup pekat terjadi sekitar pukul 05.00-10.00 WIB. Bahkan untuk kawasan luar kota seperti Jalan Tjilik Riwut, Jalan Lingkar Luar, G Obos, Mahir Mahar kabut asap sangat parah mengingat di sekitar kawasan tersebut sebelumnya banyak terjadi kebakaran lahan.
Warga lainya, Intan mengatakan kabut asap akibat kebakaran lahan sudah sangat mengganggu aktivitasnya saat ingin berpergian keluar rumah.
"Saya takut keluar rumah bla tidak menggunakan masker terutama ketika bepergian jauh menggunakan sepeda motor," kata mahasiswa Palangka Raya itu.
Dia juga berharap baik pemerintah kota maupun provinsi bisa segera menurunkan hujan buatan. Sebab Kota Palangka Raya pernah di guyur hujan deras pada Senin (8/9) sore hingga malam hari, dan sempat membersihkan kabut asap.