REPUBLIKA.CO.ID, BALAIKOTA - Wakil ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana menampik dirinya disebut memberikan izin kepada para pedagang kambing yang berjualan di Jalan KH Mas Mansur, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Menurutnya aktivitas yang dijalankan menjelang hari raya Idul Adha tersebut sudah menjadi tradisi dari tahun ke tahun.
Terkait larangan berjualan di kawasan itu, pria yang akrab dengan panggilan Haji Lulung ini mengatakan Pemprov DKI harus melakukan pendekatan dengan masyarakat dan pihak kecamatan setempat. Sebab kegiatan ini merupakan kearifan lokal yang dilakukan oleh pedagang musiman.
"Ya bangun komunikasi dong sama camat dan lurah di sana. Ini kan kearifan lokal, mereka pedagang musiman yang cuma lima hari,"ujar Lulung di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (1/10).
Lulung melanjutkan, ia baru saja berkeliling di kawasan Tanah Abang dan mendapati bahwa kandang kambing di sana masih kosong. "Entah karena mereka ketakutan atau ada apa. Saya perlu mutar dan tekankan jangan bikin apa-apa (kerusuhan)," ungkapnya.
Lulung mengisahkan ia sudah mengingatkan kepada para pedagang tersebut untuk tidak berlaku anarkis terhadap pihak Satpol PP dan Camat. "Dibilangnya ‘ ya gimana bang, gua dicabut-cabutin kandang (kambing) gue'," kata Lulung menirukan ucapan pedagang kambing.
Selain itu, Lulung juga mempertanyakan sikap pemerintah yang terkesan hanya keras dengan pedagang di Tanah Abang. "Pertanyaan saya kenapa hanya di tanah abang sih yang disorotin? Spanduk itu hanya ada di tanah abang doang," jelasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, pada hari Selasa (30/9) kemarin, terjadi bentrokan antara Satpol PP yang hendak mengadakan penertiban dengan pedagang kambing di daerah Tanah Abang tersebut. Salah satu pedagang mengatakan mereka sudah mendapatkan ijin dari Lulung untuk berjualan disitu.