REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kecewa, paripurna pemilihan Ketua DPR RI, memilih politisi yang punya masalah hukum.
Ketua KPK Abraham Samad mengatakan, semestinya seluruh legislator, mempertimbangkan nama-nama panutan publik yang tidak punya pertikaian dengan kinerja pemberantasan korupsi.
"KPK kecewa dengan terpilihnya ketua DPR baru ini," kata Samad, lewat pesan singkatnya, Kamis (2/10).
Bendahara Umum Golkar ini, dicatat KPK sebagai saksi dalam penyidikan empat perkara korupsi berbeda. KPK bahkan pernah mengobrak-abrik ruang kerjanya lantaran dicurigai ambil bagian dalam kasus-kasus tersebut.