Kamis 02 Oct 2014 17:44 WIB

Kenakan Hijab, Mahasiswi Muslim Prancis Diusir

Mahasiswi Muslimah Prancis (ilustrasi)
Foto: Alarabiya.net
Mahasiswi Muslimah Prancis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  PARIS -- Mahasiswi Muslimah Universitas Sorbonne diminta keluar kelas karena mengenakan hijab. Ini merupakan insiden kesekian kali terkait penggunaan hijab di ruang publik.

"Apakah Anda berencana tetap mengenakan apa yang Anda pakai," kata Dosen Geografi, kepada mahasiswi Muslimah seperti dilansir Alarabiya.net, Kamis (2/10).

"Saya di sini membantu Anda mengintegrasikan diri ke dalam kehidupan profesional. Jilbab hanya menyebabkan masalah pada Anda," dalih si dosen.

Harian La Monde melaporkan ketika mahasiswi tersebut menolak permintaan itu. Ia diusir dari kelas.

Jean-Marie Salamito, profesor sejarah kekristenan kuno di Universitas Sorbonne menilai insiden itu sangat jarang terjadi. "Para pengajar kami umumnya berpikir terbuka dan toleran. Prancis adalah negara yang bebas. Mengenakan hijab itu merupakan hak umat Islam," kata dia.

Salmito mengakui sikap dosen Geografi itu tidak mencerminkan semangat kebebasan Prancis. Namun, tidak berarti menjadi penunjuk adanya peningkatan islamofobia di sistem pendidikan Prancis.

Presiden Universitas Sorbonne, Philleppe Bountry telah meminta maaf kepada mahasiswi Muslmah terkait insiden itu. Dalam surat permintaan maafnya, Boutry mengatakan insiden itu merupakan kesalahpahaman.

Leila al-Hakim, mahasiswi Muslimah di La Sorbonne, mengatakan kepada Al Arabiya News bahwa ia terkejut dengan kejadian itu. "Setiap staf kampus harus menghormati keyakinan setiap agama mahasiswanya," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement