REPUBLIKA.CO.ID, LUSAKA -- Wakil Presiden Zambia Guy Scott pada Jumat (3/10), di tengah spekulasi yang meningkat mengenai merosotnya kesehatan pemimpin negeri itu, mengatakan presiden takkan mundur karena alasan kesehaan.
Ketika menanggapi pertanyaan mengenai apakah pemerintah akan mempertimbangkan untuk memensiunkan Michael Sata karena alasan kesehatan sebab ia memenuhi syarat untuk paket pensiun presiden dengan masa jabatan penuh setelah memangku jabatan selama tiga tahun dalam masa jabatan lima tahun, wakil presiden tersebut mengatakan buat dia pernyataan itu bersifat menyerang.
"Sekalipun sudah menjadi perkiraan umum untuk mempertimbangkan memensiunkan siapa pun, itu takkan terjadi setelah orang yang bersangkutan melaksanakan tugas selama bertahun-tahun," kata Guy Scott, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu malam. Ia menambahkan bahwa sejauh yang ia ketahui Sata berada dalam kondisi baik.
Desas-desus bahwa Sata, yang berusia 77 tahun pergi ke Israel untuk berobat, telah menyelimuti negara Afrika Selatan tersebut sejak ia menghilang dari hadapan masyarakat selama hampir dua bulan.
Spekulasi itu bertambah kuat pada September, ketika ia gagal tampil untuk menyampaikan pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB di New York. Media melaporkan ia dirawat oleh dokter, setelah pingsan di satu kamar hotel.
Sata sejak itu tak pernah muncul di hadapan umum, setelah kembali dari Sidang Majelis Umum PBB.
Para pemimpin oposisi telah menyerukan pembentukan dewan medis untuk memeriksa apakah ia layak memimpin negara itu. Juga terjadi pergolakan kekuasaan di tubuh partai yang memerintah, Front Patriotik (PF); para pemimpin partai tersebut saling menuduh masing-masing berkampanye untuk menggantikan Sata setelah laporan yang belum dikonfirmasi beredar bahwa ia mungkin takkan mencalonkan diri lagi pada 2016.