REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Krisis air, juga dirasakan jamaah masjid didaerah 'langganan' bencana kekeringan di sebagian wilayah Kabupaten Klaten. Tercatat 19 masjid di Kecamatan Kemalang, Jatinom, Karangnongko, Manisrenggo, Kabupaten Klaten, Jateng, yang dilanda krisis air untuk kepentingan wudlu dan MCK (Mandi Cuci Kakus).
Krisis air melanda masjid tersebut, mengundang perhatian pengurus Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) Kabupaten Klaten. Baru mulai tahun ini, pengurus melakukan pen-tasyarufan dana Bazda. Sebanyak 35 tangki ukuran 5.000 liter air bersih disalurkan ke 19 masjid yang mengalami kekeringan.
Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggara Syariah Bazda Kabupaten Klaten, Retno Fithrotin, menerangkan, bantuan air bersih tersebut dikhususkan untuk membantu sejumlah masjid yang mengalami kesulitan air pada musim kemarau.
Selain menanggapi situasi darurat kekeringan, kata Retno, pengadaan air bersih ini sudah menjadi program tahunan. Adapun sumber dananya berasal dari infaq Ramadhan 2014 lalu. Biasanya, dana disalurkan membantu masyarakat umum. Tapi, tahun ini difokuskan untuk membantu jamaah masjid yang mengalami krisis air baku.
Retno menjelaskan, 35 tangki air bersih itu disalurkan ke 19 masjid di empat kecamatan. Diantaranya, Kecamatan Jatinom 10 tangki yang dibagi ke lima masjid, Kecamatan Karangnongko ada 11 tangki untuk delapan masjid, Kecamatan Kemalang 12 tangki untuk empat masjid, dan Kecamatan Manisrenggo dua tangki untuk dua masjid.
Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kemalang, Sugiyanto, mengaku senang dengan adanya bantuan air bersih untuk sejumlah masjid di wilayahnya. Ia berharap, dengan bantuan air bersih tersebut bisa bermanfaat bagi jamaah masjid.
''Jangan sampai umat Islam dikawasan lereng Gunung Merapi ini susah cari air wudlu untuk keperluan ibadah salat. Dengan adanya air bersih ini, setidaknya bisa membuat lega pengurus takmir. Dan, kita juga berterima kasih atas dukungan masyarakat lewat bantuan infaq selama bulan ramadhan lalu,'' tambah Sugiyanto.