REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buku Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Kelas VII Madrasah Tsanawiyah (MTs) kurikulum 2013 yang menyebut makam wali sebagai berhala telah diterbitkan ulang dalam edisi revisi.
Buku tersebut mulai didistribusikan ke seluruh MTs melalui Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama di seluruh Indonesia.
Direktur Pendidikan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kemenag Nur Kholis Setiawan mengatakan, sebanyak 15 ribu eksemplar telah dicetak dan siap dibagikan untuk pegangan para guru.
Edisi revisi tersebut telah menghilangkan semua kalimat yang sebelumnya dianggap menghina kelompok tertentu. “Sudah mulai dikirim ke Kanwil dan segera didistribusikan,” katanya kepada Republika, Senin (6/10).
Dalam edisi revisi tersebut, kalimat yang sebelumnya menimbulkan kontroversi telah dihapus seluruhnya. Antara lain kalimat itu menyebut makam wali sebagai berhala masa kini.
Semuanya diganti dengan kalimat, ‘Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI;2008), berhala (noun) adalah sesuatu yang didewakan atau yang disembah’.
Nur Kholis mengatakan, kejadian buku berhala itu sepenuhnya merupakan kelalaian dan kekurangcermatan dari tim pembaca. Karena buku merupakan dokumen hidup yang bisa direvisi dan diperbaiki.
Kasus ini adalah salah satu contoh bagaimana pentingnya peran masyarakat untuk ikut mengawasi apabila ada kejadian serupa.
“Laporan masyarakat ini yang menjadi piranti kontrol yang efektif. Semua bisa direvisi dan diperbaiki karena buku adalah living document,” ujarnya.