REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi Partai Hanura menerima keputusan Koalisi Indonesia Hebat (KIH), yang tidak mengakomodir kadernya dalam paket calon pimpinan MPR.
Sekretaris Fraksi Hanura DPR RI, Saleh Husin mengatakan pihaknya legowo dengan keputusan KIH. Bahkan Fraksi Hanura rela posisi mereka digantikan partai politik dari Koalisi Merah Putih (KMP).
"Kalau ada tambahan fraksi lain Hanura legowo memberikan tempat kepada teman-teman," ujarnya kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (7/10).
Saleh berharap proses pemilihan pimpinan MPR bisa berlangsung secara musyawarah mufakat. Namun kalaupun pemilihan mesti berujung voting, Saleh menyatakan Hanura siap mendukung opsi yang diajukan KIH.
"Kami ingin kedepankan dahulu musyawarah mufakat," katanya.
Tidak ada penjelasan rinci dari Saleh soal partai apa dari KMP yang akan masuk dalam paket pimpinan MPR. "Kita lihat nanti. Kan sudah tahu," ucapnya.
Sebelumnya KIH telah menyepakati paket calon pimpinan MPR. Paket terdiri dari unsur DPD sebagai calon Ketua MPR dan empat calon Wakil Ketua MPR yang dibagi merata antara KIH dengan KMP.
"Kami ingin DPD bisa menjadi mitra Koalisi Indonesia Hebat. Kami berharap PDIP dan PKB bisa masuk unsur pimpinan yang ada di MPR. Kami PPP dan PAN bisa sama-sama berjuang," kata Ketua Fraksi PDIP di DPR, Puan Maharani.
KIH ingin proses pemilihan pimpinan MPR dilakukan secara musyawarah mufakat. Menurut Puan musyawarah mufakat sejalan dengan azas nilai Pancasila.
"Jangan lagi kita kedepankan tirani mayoritas kemudian mendikte minoritas," ujar Puan.