REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akan berada di koalisi mana Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam pemilihan pimpinan MPR, masih menjadi teka-teki. Setelah dikabarkan akan merapat ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH), Ketua Umum PPP Suryadharma Ali mengatakan partainya akan tetap beradai di Koalisi Merah Putih (KMP).
Pria yang akrab disapa SDA itu mengatakan, Koalisi Merah Putih (KMP) akhirnya memberi jatah kursi wakil Ketua MPR pada partainya. Sebelumnya jatah kursi wakil ketua MPR akan diberikan pada PKS.
"Ada tawaran, ada perubahan, jadinya wakil ketua MPR Pak Hasrul (PPP). PKS sudah mau mengembalikan hak," ujarnya di ruang Fraksi PPP, Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (7/10).
Padahal sebelumnya PPP mengaku kecewa karena dipastikan tak dapat jatah kursi dalam pemilihan pimpinan MPR. Padahal, KMP sudah berjanji akan memberikan kursi wakil ketua MPR. Jabatan tersebut adalah kompensasi karena PPP tidak mendapat jatah wakil ketua DPR.
Suryadharma bahkan sudah menyebut ada kemungkinan PPP bergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dalam pemilihan pimpinan MPR. Ia pun telah bertemu dengan sejumlah ketua umum partai dari KIH yang hadir dalam pertemuan di Hotel Mulia.
Bahkan Sekjen PPP, Romahurmuziy mengatakan partainya akan meninggalkan Koalisi Merah Putih (KMP) dalam pemilihan pimpinan MPR. Hal itu karena PPP merasa telah ditinggalkan KMP.
Romy melanjutkan, selama sepekan terakhir PPP selalu melakukan komunikasi politik di KMP untuk mengusahakan posisi pimpinan MPR. Namun menurut dia hingga Selasa sore KMP tetap pada keputusan yaitu tidak memasukkan PPP dalam paket pimpinan MPR yang diajukan KMP.
"PPP sudah pada titik kulminasi yang telah melakukan perjuangan selama berminggu-minggu dalam 21 rapat KMP dan sirna dalam sepekan ini karena kami minta jabatan pimpinan MPR sesuai kesepakatan namun tidak ada fraksi di KMP yang bersedia," ujarnya.
Menurutnya melihat situasi itu maka Fraksi PPP di MPR ambil sikap untuk mempertahankan marwah dan martabat partai. Dia menegaskan bergabungnya PPP ke KIH merupakan upaya partainya mempertahankan marwah partai untuk terus berada dalam pimpinan MPR.
"Di KIH menyambut baik dengan melakukan komunikasi dengan kami dan menawarkan kemungkinan paket pimpinan MPR," ujarnya.