Kamis 09 Oct 2014 11:54 WIB

Warga Australia Nikmati Gerhana Bulan

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Gerhana bulan yang terjadi hari Rabu malam (08/10) menarik perhatian sejumlah warga Australia untuk keluar rumah. Mereka menikmati pemandangan yang jarang ini, dengan tak lupa mengabadikannya dengan menggunakan kamera telepon genggam, hingga kamera profesional.

Rabu malam (08/10), sekitar pukul 8 malam, jembatan 'Princess Bridge' yang melintasi Sungai Yarra di pusat kota Melbourne telah dipenuhi oleh sejumlah warga. Mereka datang berkelompok, ada pula pasangan-pasangan yang tak ingin melewatkan pemandangan gerhana bulan.

Gerhana bulan di kawasan Australia Timur dimulai pada pukul 08:15, yang sejatinya bisa melihat bulan yang menjadi berwarna merah. Tetapi awan yang cukup tebal di Melbourne, menyebabkan warna kemerahan pada langit menjadi tidak terlalu nampak.

Gerhana bulan total, dimulai sekitar 09:25 malam dan bulan menghilang hampir sekitar 30 menit lamanya.

Warga berkumpul di Princess Bridge untuk melihat gerhana bulan. Foto: Erwin Renaldi.

"Saya ke sini untuk melihat gerhana bulan tentunya, tadi sempat mengambil beberapa foto, lumayan hasilnya," ujar Yvonne Janssen, asal Belanda yang baru tiba beberapa hari lalu di Melbourne.

Yvonne datang khusus ke jembatan yang menghubungkan sebelah utara dan selatan kota Melbourne tersebut. "Saya merasa senang sekali punya kesempatan melihat gerhana bulan, karena belum pernah sebelumnya," tambahnya.

Yvonne Janssen (tengah) dari Belanda bersama teman-temannya menikmati gerhana bulan. Foto: Erwin Renaldi.

Sejumlah warga juga terlihat sibuk mengabadikan momen-momeng saat gerhana bulan terjadi.

Kebanyakan menggunakan kamera di telepon genggam masing-masing, dengan tidak ketinggalan mengambil 'selfie' atau berfoto bersama teman-temannya. "Saya sudah mengambil foto sebelum awan menutupi, hasilnya lumayan, sangat indah," ujar Kevin Ma, warga Melbourne yang terlihat membawa perlengkapan kamera canggih.

Sementara beberapa pasangan, baik muda dan tua, nampak terus melihat ke atas langit, menikmati pemandangan, yang mungkin bagi mereka, berkesan romantis.

Sementara di Ibu Kota Canberra, dilaporkan beberapa warga menikmati gerhana bulan di Gunung Stromlo. Di gunung itu terdapat observatorium, atau tempat untuk menikmati benda-benda langit.

Salah satu mahasiswi dari Australian National University yang datang malam itu, mengaku kalau dirinya berharap anak-anak muda yang melihat gerhana akan terinspirasi untuk menjadi ilmuwan. "Saya sendiri sudah tertarik dengan astronomi sejak usia enam atau tujuh tahunan, karenanya saya ingin berkarir di bidang sains dan alam," ujar Andria Jordaan.

Menjelang gerhana bulan di atas kota Sydney. Foto: John Donegan.

Gerhana bulan yang terjadi kemarin merupakan peristiwa yang sangat jarang terjadi.

Fenomena ini disebabkan bumi yang melintasi antara bulan dan matahari dalam satu garis. Akibatnya, pantulan sinar matahari ke bulan terhalangi bumi, dan inilah yang menyebabkan cahaya kemerahan pada bulan akibat pantulan sinar matahari dari atmosfir bumi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement