Kamis 09 Oct 2014 14:00 WIB

Nyari Pendamping Ahok, PDIP Ngaku Siap Kompromi

Rep: c89/ Red: Erdy Nasrul
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok.
Foto: Ist
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertanyaan seputar calon pendamping Basuki Tjahja Purnama  apabila menjadi Gubernur DKI Jakarta seakan tak habis-habisnya. Dua kubu  pengusung Jokowi-Basuki , PDI Perjuangan dan Gerindra sama-sama merasa berhak mengutus kader masing-masing.

Terkait hal itu mekanisme voting sangat mungkin terjadi, apabila tidak ada kata sepakat. Menurut anggota fraksi PDI P DPRD DKI Jakarta, Johnny Simanjuntak, jauh lebih baik jika bisa dibangun komunikasi dan kompromi antara kedua pihak. Johnny menuturkan hal itu merupakan kelebihan para wakil rakyat dan partai politik.

"Kemampuan untuk membangun kompromi. Bahwa kalau itu bisa kita lakukan jauh lebih baik. kita sangat setuju yang seperti itu,"ujar Johnny di Jakarta, Kamis (9/10).

Selanjutnya ia mengungkapkan terlalu sempit jika dikatakan terjadi prtarungan PDI P vs Gerindra. Ia lebih memilih fokus pada kepentingan yang jauh lebih besar daripada kepentingan kelompok atau parpol. "Kita selama ini bicara bagus-bagus aja ko,"katanya.

Jhonny menuturkan saat ini  para wakil rakyat DKI  sedang fokus dalam pengesahan tata tertib, serta menyiapkan alat kelengkapan dewan. Belum ada pembicaraan terkait calon wagub nantinya di DPRD. "Ya masih lama. Nanti pasti ada tahapan kesitu,"imbuhnya.

Sementara itu, ketika ditanyakan siapa yang berhak mengusung kader untuk wagub DKI nantinya. Menurut Johnny baik PDI P maupun Gerindra sama-sama memiliki kesempatan yang sama, karena keduanya adalah parpol pengusung.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang berhak mengusulkan calon wakil gubernur adalah partai pengusung. Dalam pemilihan kepala daerah tahun 2012, pasangan Jokowi-Ahok diusung oleh PDIP dan Gerindra.

Dnamika yang terjadi saat ini, Jokowi  telah mengundurkan diri sebagai Gubernur DKI, karena telah menjadi presiden terpilih. Sementara Basuki yang diusung oeh Gerindra, bukan lagi kader partai berlambang garuda tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement