Kamis 09 Oct 2014 15:35 WIB

Fadli Zon Klarifikasi Pernyataan Hasjim

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Esthi Maharani
Fadli Zon
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Fadli Zon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mengklarifikasi pernyataan adik Prabowo Subianto, Hasjim Djojohadikusumo. Menurutnya pernyataan Hasjim ditujukan untuk program Jokowi yang tidak prorakyat.

"Yang dimaksud menghambat artinya program yang prorakyat," kata Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (9/10).

Fadli mengatakan KMP akan terus memainkan peran sebagai pengawas dan penyeimbang pemerintah. KMP tidak akan segan mengoreksi program-program Jokowi yang tidak menguntungkan rakyat.

"Tapi kalau menguntungkan rakyat pasti kami dukung," katanya.

Pengawasan KMP terhadap pemerintahan Jokowi dinilai Fadli sebagai hal wajar. Sebab menurutnya fungsi KMP di parlemen memang untuk mengawasi pemerintah.

"Kami bertugas seperti itu. Tugas DPR awasi pemerintahan," ujarnya.

Sebelumnya Hasjim dalam wawancara dengan Wall Street Journal mengungkap agenda inti KMP di DPR. Dalam wawancara yang terbit di harian bisnis bergengsi asal Amerika Serikat (AS), Selasa (7/10), Hasjim menegaskan ada harga yang harus dibayar oleh kubu PDI Perjuangan dan Jokowi-JK saat memenangkan pemilihan presiden.

Kepada Richard C Paddock dari harian Wall Street Journal, Hasjim menjelaskan KMP sudah mengambil jatah seluruh ketua komisi di DPR. Koalisi juga mampu mengotorisasi investigasi terhadap Jokowi dan pemerintahannya.

"Kami juga punya kekuatan veto terhadap 100 jabatan penting di pemerintahan Jokowi. Ini seperti kepala Polri, Panglima TNI, anggota Mahkamah Agung, dan anggota Mahkamah Konstitusi," kata Hasjim.

Hasjim mengakui ia dan Prabowo sempat sangat sewot dan gusar karena kekalahan itu. Namun belakangan Hasjim mengaku menikmati posisi kuat KMP di DPR saat ini. "Kami merasa dicurangi oleh berbagai pihak. Tapi OK, bila itu yang jadi aturan mainnya, kami terima," kata Hasjim.

Terhadap Jokowi secara personal Hasjim mengungkapkan ia merasa dikhianati. Hasjim bercerita dia adalah penyokong finansial utama saat Jokowi bertarung menjadi gubernur DKI Jakarta dua tahun lalu. Ketika itu Jokowi berjanji akan menjalankan tugasnya sebagai gubernur selama lima tahun. Tapi ternyata tidak ditepati.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement