Kamis 09 Oct 2014 18:07 WIB

AS: Israel Harus Berperan Bangun Gaza

Anak-anak di Gaza tengah melaksanakan shalat Jumat.
Foto: AP
Anak-anak di Gaza tengah melaksanakan shalat Jumat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Israel harus berperan dalam pembangunan kembali Jalur Gaza, kata pejabat tinggi Amerika Serikat Rabu menjelang pembicaraan donor utama di Kairo, juga menekan semua pihak menyetujui gencatan senjata langgeng.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry akan menghadiri pertemuan pembangunan kembali pada Minggu itu, yang diselenggarakan bersama di Kairo oleh Mesir dan Norwegia serta dinyatakan Amerika Serikat sebagai bantuan kemanusiaan dan upaya besar pembangunan kembali sesudah dihancurkan perang 50 hari Israel dengan pejuang Hamas, yang memerintah Jalur Gaza.

Pemerintah Palestina meluncurkan rencana 76 halaman pembangunan kembali Gaza, menyerukan empat miliar dolar Amerika Serikat (sekitar 48 triliun rupiah) untuk membangun kembali wilayah babak belur akibat perang itu, dengan jumlah terbesar untuk membangun perumahan bagi sekitar 100.000 orang, yang kehilangan tempat tinggal.

Gerakan tentara Israel di wilayah miskin Jalur Gaza menewaskan hampir 2.200 warga Palestina, sementara serangan pejuang Gaza menewaskan 73 orang Israel. Perang itu berakhir pada Agustus dengan gencatan senjata sementara dan perundingan tidak langsung untuk gencatan senjata abadi akan dilanjutkan di bawah penengahan Mesir pada akhir bulan ini.

Washington menjanjikan sekitar 118 juta dolar (lebih kurang 1,1 triliun rupiah) untuk membantu warga Palestina di Gaza dan Psaki menyatakan berharap berbagai negara di masyarakat antarbangsa memberikan iuran dana di pembicaraan Kairo tersebut.

"Kami pikir Israel harus memainkan peran dalam pembangunan kembali Gaza," kata Psaki.

Ia menekankan, dengan mempertanyakan tanggung jawab negara Yahudi itu dalam membantu memperbaiki kerusakan, yang ditimbulkannya. "Kami senang melihat Perserikatan Bangsa-Bangsa, Israel dan Palestina menyetujui aturan untuk mempercepat arus barang bantuan ke Gaza, sementara memperhitungkan kebutuhan keamanan Israel," kata Psaki kepada wartawan.

Tapi, ia tidak akan ditarik pada apakah bantuan AS harus bergantung pada jaminan gencatan senjata abadi untuk memastikan uang itu tidak disia-siakan dalam pertempuran pada masa depan. "Idealnya, kami ingin melihat kesepakatan pada masa depan untuk gencatan senjata berkelanjutan, yang membahas masalah jangka panjang, sehingga kita tidak mengulangi perang," kata Psaki.

Kerry kemungkinan melakukan pembicaraan tentang masalah itu. "Tapi, itu tidak titik utama. Mereka harus berunding secara terpisah dari pertemuan tersebut," tambahnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement