Jumat 10 Oct 2014 20:39 WIB

PB HMI Siap Jadi Lokomotif Kesuksesan Indonesia Hadapi MEA

HMI
Foto: HMI
HMI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) M Arief Rosyid Hasan mengatakan pihaknya terpanggil untuk menjadi lokomotif kesuksesan Indonesia dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan dimulai pada tahun 2015.

Menurut Arief pemahaman masyarakat Indonesia terkait MEA masih sangat dangkal. Padahal pelaksanaan MEA sudah di depan mata. Dari hasil survey Litbang Kompas menyebutkan dari 250 juta jiwa lebih masyarakat Indonesia, hanya 16 persen masyarakat yang mengetahui rencana pembentukan MEA tersebut.

Sebagai negara dengan penduduk terbesar di kawasan ASEAN tentu hal ini menjadi sangat miris bagi bangsa Indonesia. Ia khawatir Indonesa tak mampu bersaing dalam momentum tersebut. Sehingga momentom MEA yang seharusnya menjadi peluang justru akan berubah mnejadi ancaman bagi masyarakat Indonesia.

Menyimak serta mencatat banyaknya data yang menjadi bahan rujukan bangsa Indonesia tentang kesiapan dalam menghadapi MEA ini, Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) sebagai salah satu corong pembentukan karakter anak bangsa merasa terpanggil untuk menjadi lokomotif kesuksesan Indonesia pada event MEA 2015 tersebut.

"Penduduk asean hampir mencapai 600 juta jiwa, sedangkan penduduk Indonesia mencapai 255 juta jiwa, artinya hampir dari 50 persen dari masyarakat asean adalah masyarakat Indonesia. Tentu hal ini bisa menjadi peluang sekaligus ancaman bagi bangsa Indonesia," katanya.

Berangkat dari fakta ini Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam  (PB HMI) merespon hal tersebut sebagai rasa tanggung jawab terhadap pembangunan bangsa Indonesia.

"Langkah real yang dilakukan oleh PB HMI adalah dengan melaksanakan program ASEAN Unity di Palangkaraya," ujarnya.

Selain itu Ketua Bidang Hubungan Internasional PB HMI, Ahmad Tantawi menegaskan, program Asean Unity 2015  akan diselenggarakan di Palangkaraya pada tanggal 10-14 oktober 2015.

Kegiatan ini sebagai event advokasi, edukasi dan sosialisasi MEA 2015 terhadap anak muda bangsa agar lebih siap secara mental dalam menghadapi MEA tersebut. Kata Tantawi.

"Kegiatan yang akan diikuti oleh PB HMI, anggota HMI dari seluruh Badko di Indonesia, BEM se-Kalimantan dan HMI cabang se-kalimantan ini diharapkan bisa menjadi wadahuntuk menambah kesadaran serta kesiapan anak muda Indonesia dalam menghadapi MEA 2015 mendatang," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement