REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengungkapkan perajin wayang thengul atau golek di daerahnya yang masih berproduksi masih ada. Namun jumlahnya sedikit bahkan bisa disebut langka.
"Perajin wayang thengul yang masih memproduksi, salah satunya Santoso, di Desa Padangan, Kecamatan Padangan," kata Kepala Bidang Pengembangan dan Pelestarian Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro Suyanto, di Bojonegoro.
Menurut dia, Santoso masih tetap memproduksi kerajinan wayang thengul, karena banyak peminatnya. Mulai dalang wayang thengul, juga masyarakat untuk cinderamata.
"Perajin wayang thengul lainnya juga ada, tetapi produksinya tidak sebaik Santoso," jelasnya.
Dimintai konfirmasi, Santoso (70), membenarkan tidak banyak perajin wayang thengul di daerah yang rutin membuat kerajinan wayang thengul.
"Ada beberapa dalang wayang thengul, termasuk anak saya juga membuat wayang thengul, tetapi baru tahap belajar," jelasnya.
Ia menyebutkan dirinya hanya mampu membuat satu wayang thengul dalam sehari, yang belum dicat dan dilengkapi dengan pakaian.