REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Lembaga Konservasi "Ex-Situ" (di luar habitat alami) Taman Safari Indonesia, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akan menambah koleksi satwa berupa panda ((Ailuropoda melanoleuca) dari Tiongkok. Tambahan satwa ikon China itu sebanyak dua ekor, jantan dan betita atau sepasang.
"Karena itu, saat kami mengikuti 'Fun Asia Theme Park and Attraction Expo' di Jakarta Convention Centre pada 10 Oktober 2014, kami menampilkan boneka panda raksasa (Giant Panda)," kata Direktur Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Frans Manansang di Bogor, Ahad (12/10).
Didampingi Humas TSI, Yulius H Suprihardo, ia menjelaskan ditampilkannya boneka panda raksasa dalam acara yang dibuka Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif (Parekraf) Mari Elka Pangestu itu memang disengaja. Tujuannya, kata dia, dimaksudkan untuk mengingatkan masyarakat, maupun pengunjung pameran bahwa dalam waktu dekat TSI Cisarua akan menambah koleksi satwa baru, yaitu sepasang panda dari Tiongkok itu.
Pada acara tersebut, kata dia, selain boneka panda TSI juga menghadirkan boneka burung papagayo. Kehadiran burung tersebut, juga untuk menarik pengunjung yang ingin berfoto.
Ia mengatakan TSI yang juga sebagai salah satu objek wisata nasional pada pameran tersebut juga menginformasikan kepada publik telah menambah beberapa wahana baru sebagai salah satu daya
tarik wisata.
Menurut Frans Manansang dengan adanya wahana baru, selain untuk menambah daya tarik wisata, juga sebagai dukungan kegiatan konservasi satwa yang telah dilakukan oleh Taman Safari Indonesia selama ini.
Disebutkannya bahwa industri pariwisata mampu memberikan kontribusi kepada pemerintah dengan meningkatnya pendapatan daerah melalui pajak yang dikeluarkan oleh industri pariwisata.
Selain itu, industri pariwisata juga dapat meningkatkan taraf hidup bagi masyarakat di sekitarnya dengan dibukanya lapangan kerja baru, katanya.