REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Dinas Perhubungan Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengusulkan penambahan frekuensi penerbangan rute Jember-Surabaya. Penambahan diusulkan dari satu kali menjadi dua kali sehari untuk menampung tingginya animo penumpang.
"Jumlah penumpang kalau hari Jumat hingga Sabtu bisa mencapai 90 sampai 100 persen, sedangkan di luar hari itu sekitar 80 persen," kata Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Jember Cholifah di Jember, Selasa.
Saat ini maskapai yang melayani penumpang dari Bandara Notohadinegoro Jember ke Bandara Internasional Juanda, Surabaya, dan sebaliknya baru satu, yakni Garuda Indoensia dengan frekuensi hanya satu kali dalam sehari.
Bandara itu sendiri baru beroperasi sejak 16 Juli 2014, namun animo masyarakat yang menggunakan jasa perjalanan udara itu cukup tinggi.
Atas kenyataan itu, Dinas Perhubungan Jember mengaku banyak mendapat permintaan dari masyarakat agar jumlah penerbangan ditambah.
Menurut Cholifah, permintaan tambahan jumlah penerbangan itu adalah berangkat dari Jember pada pagi hari dan kembali lagi ke Jember pada sore hari, demikian juga sebaliknya. Hal itu untuk melayani kepentingan masyarakat yang hanya memerlukan waktu satu hari di Surabaya atau di Jember.
Ia menjelaskan bahwa usulan yang sudah disampaikan dua bulan lalu itu saat ini masih dikaji oleh manajemen Garuda Indonesia. Ia berharap usulan tersebut bisa direalisasikan pada 2014 ini.
Sementara Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kabupaten Jember Rendra Wirawan mengemukakan bahwa usulan dari Dinas Perhubungan Jember sangat sesuai dengan keinginan dari para pengusaha di kabupaten tersebut, yakni adanya dua kali penerbangan dalam sehari.
Dengan dua kali penerbangan dalam sehari, kata dia, maka para pengusaha yang memiliki keperluan singkat di Surabaya tidak perlu repot mencari penginapan.
"Seperti orang yang kulakan barang di Surabaya, berangkat di pagi hari, sorenya bisa langsung kembali," kata Rendra.