Rabu 15 Oct 2014 06:53 WIB

Warga AS Tewas Ditembak di Riyadh

Penembakan. Ilustrasi.
Foto: rawstory.com
Penembakan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Seorang mantan karyawan perusahaan kontraktor pertahanan Amerika Serikat menembak satu rekannya yang warga Amerika dan mencederai seorang lainnya di Riyadh, ibu kota Arab Saudi Selasa, kata pejabat-pejabat, dalam satu serangan langka terhadap warga barat di kerajaan itu.

Tersangka penembak bernama Abdulaziz Fahad Abdulaziz Alrashid, 24, "bekerja di perusahaan yang sama dengan para korban, dan baru-baru ini diberhentikan dari pekerjaannya karena terkait masalah obat terlarang," kata kedutaan Saudi di Washington dalam satu pernyataan, lapor AFP.

Seorang diplomat AS mengidentifikasi penembak tersebut adalah seorang bekas karyawan Vinnell Arabia.

Para korban dalam penembakan di satu pompa bensin di Riyadh Selasa juga bekerja di Vinnell Arabia, kata diplomat itu, menepis terorisme sebagai kemungikinan motif di balik serangan itu.

Vinnell Arabia menyediakan pelatihan bagi Pengawal Nasional Arab Saudi.

Orang ketiga asal Amerika lolos tanpa terluka dalam insiden itu, kata polisi dalam satu pernyataan yang disiarkan kantor berita SPA, dengan menambahkan penyerang tersebut dilukai dan segera ditangkap.

Mereka tidak mengidentifikasi tersangka tetapi kedubes Saudi di Washington menyatakan tersangka Alrashid dilahirkan di negara bagian Washington dan memiliki dwi kewarganegaraan Saudi-Amerika.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki membenarkan insiden tersebut dan mengatakan korban kedua yang juga warga Amerika "menderita luka ringan".

Menyusul serangan dekat stadion sepak bola Raja Fahd itu, baku tembak terjadi antara pria bersenjata tersebut dan pasukan keamanan, kata seorang juru bicara polisi.

Polisi menyatakan mereka belum mengetahui apakah insiden tersebut dapat dilukiskan sebagai serangan "teroris".

Tampak ceceran darah di tanah sekitar 1,5 meter dari pom bensin itu, kata seorang fotografer AFP.

Anak-anak memperlihatkan satu selongsong peluru keliber kecil yang mereka temukan di kawasan yang sama.

Empat jip polisi ditempatkan di jalan di luar pompa bensin yang ditutup.

Penembakan Selasa merupakan serangan mematikan pertama atas warga Barat di Arab Saudi sejak beberapa orang terbunuh dalam serangkaian kekerasan Al Qaida antara 2003 dan 2006.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement