Rabu 15 Oct 2014 19:31 WIB

Hasil Tangkapan Ikan di Jakarta Masih Minim

 Seorang pedagang menyortir ikan yang dijual di sentra perikanan Pelabuhan Perikanan Muara Angke, Jakarta, Selasa (14/10).  (Antara/OJT/Michael Siahaan)
Seorang pedagang menyortir ikan yang dijual di sentra perikanan Pelabuhan Perikanan Muara Angke, Jakarta, Selasa (14/10). (Antara/OJT/Michael Siahaan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil tangkapan ikan nelayan di Jakarta masih belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat hingga harus didatangkan dari sejumlah daerah di tanah air.

"Hasil tangkapan ikan nelayan lokal hanya lima persen saja untuk memenuhi konsumsi ikan masyarakat Jakarta mencapai 31 kilogram per kapita," kata Kepala Seksi Mutu Olahan dan Usaha Hasil Perikanan bidang Perikanan Dinas Kelautan dan Pertanian Jakarta, Rita Nirmala di Jakarta, Rabu (15/10).

Untuk memenuhi konsumsi ikan masyarakat itu, kata dia, sebanyak 95 persen ikan didatangkan dari luar daerah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah (Pekalongan), Jawa Barat (Tegal, Cirebon, Indramayu), Banten dan Lampung.

"Saat ini, nelayan dalam menangkap ikan di tengah laut masih menggunakan alat tangkap yang sederhana seperti jaring dan pancing, sehingga hasil tangkapan ikan kurang memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," tuturnya.

Ia mengatakan, jumlah nelayan di Jakarta sebanyak 18.996 yang terdiri dari nelayan pemilik sebanyak 2.602 orang, nelayan pekerja sebanyak 16.394 orang, nelayan menetap sebanyak 11.525 orang dengan jumlah armada kapal bermotor sebanyak 3.161 unit.

"Kita terus berupaya untuk meningkatkan hasil tangkapan ikan nelayan ini, dengan membina dan menyalurkan alat tangkap yang lebih canggih agar hasil tangkapan ikan nelayan semakin membaik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya.

Menurut dia, saat ini, tingkat konsumsi ikan masyarakat semakin tinggi, karena peningkatan jumlah penduduk dan masyarakat luar yang bekerja di Jakarta.

"Untuk memenuhi kebutuhan ikan yang semakin tinggi ini, kita bekerja sama dengan pemasok ikan di daerah-daerah sentra produksi ikan, untuk mengantisipasi kenaikan harga ikan akibat pasokan ikan dari daerah asal tersendat," katanya.

Ia mengatakan, kerja sama dengan pemasok ikan dari Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi ini, cukup membantu pemerintah untuk menekan kenaikan harga ikan di pasaran yang saat ini cukup tinggi karena hasil tangkapan ikan di daerah asal berkurang akibat cuaca buruk.

"Kita berharap kondisi cuaca kembali membaik dan pasokan ikan nelayan kembali meningkat, sehingga harga ikan kembali turun ke tingkat harga normal," ujar dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement