Rabu 15 Oct 2014 20:24 WIB

Semen Padang Komitmen Ciptakan Green Industry

Menperin MS Hidayat (depan) mendengar penjelasan Direktur PT.Semen Padang Mundi Arifin pada peresmian proyek Waste Heat Reconery Power Generation (WHRPG) di Padang, Sumbar, Rabu (26/10)
Foto: Antara
Menperin MS Hidayat (depan) mendengar penjelasan Direktur PT.Semen Padang Mundi Arifin pada peresmian proyek Waste Heat Reconery Power Generation (WHRPG) di Padang, Sumbar, Rabu (26/10)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Direktur Komersil PT Semen Padang, Pudjo Suseno mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk menciptakan green industry. Hal ini tercermin dari Visi dan Misi Perusahaan.

Visi PT Semen Padang adalah “Menjadi perusahaan persemenan yang andal, unggul dan berwawasan lingkungan di Indonesia bagian barat dan Asia Tenggara.”. Misi  PT  Semen  Padang adalah “Memberdayakan, mengembangkan  dan mensinergikan sumber daya Perusahaan yang berwawasan lingkungan.”

PT Semen Padang telah menerapkan pola-pola penghematan sumber daya dan penggunaan bahan baku dan energi yang ramah lingkungan. Semen Padang telah memanfaatkan limbah untuk mensubtitusi bahan baku utama antara lain penggantian pasir besi dengan copper slag dan sampah concrete, subtitusi  tanah liat dengan DCC (Drilling Cutting Cement), gypsum purified dan fly ash.

Dalam siaran persnya yang diterima ROL, Rabu (15/10), Semen Padang juga memanfaatkan biomass seperti sekam padi, tatal (limbah  karet),serbuk gergaji, kertas bekas dan limbah B3 (oli bekas, grease bekas  dan majun bekas) sebagai bahan bakar alternatif. Untuk meningkatkan produksi dan efisiensi energi, perusahaan melakukan penggantian separator  pada cement mill dengan High Efficiency Separator (HES), sehingga  mengurangi pemakaian listrik dan meningkatkan produktifitas cement mill dan kualitas semen.

Dalam proses produksi, PT Semen Padang menggunakan energi primer yaitu berupa batubara dan listrik. Dalam upaya penghematan energi, perusahaan  telah melakukan inisiatif penghematan dengan pemanfaatan gas buang (panas  buang) dari pembakaran klinker untuk membangkitkan tenaga listrik dalam skema WHRPG.

Dengan WHRPG ini, listrik yang disupply dari PLN dapat dikurangi sebesar ± 7% dari total konsumsi listrik perusahaan dan didapat penghematan biaya listrik sebesar ± Rp. 28  miliar/ tahun. Selain itu perusahaan juga melakukan upaya penurunan clinker factor  melalui produksi semen Non OPC. Dari upaya penghematan energi listrik melalui WHRPG dan penurunan clinker factor, perusahaan  berhasil  menurunkan emisi gas CO2 sebesar 350.319 ton per tahun.

Untuk mewujudkan green industry, PT Semen Padang telah melakukan upaya pengelolaan  limbah dan emisi berupa pembangunan dan pengoperasian WHRPG serta  penggunaan biomass untuk mereduksi emisi gas CO2, selain itu dengan menggunakan freon yang tidak mengandung CFC. Untuk mengurangi emisi debu,  fasilitas produksi dilengkapi dengan alat khusus pengendali debu berupa electrostatic precipitator (ESP), cyclone, conditioning tower, bag house  filter dan peralatan lainnya.

Untuk pengelolaan limbah B3 dan Non B3 perusahaan menerapkan kebijakan  3R (reduce, reuse, dan recycle). Dalam pelaksanaan pengelolaan limbah B3 perusahaan memiliki izin pengelolaan berupa izin penyimpanan dan pemanfaatan limbah B3 dengan menggunakan kiln sebagai insinerator.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement