Kamis 16 Oct 2014 21:02 WIB

Wamenhub: Urusan Halim di Pemerintahan Jokowi

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar (kiri) bersama Wakil Dirut Bank BNI Felia Salim (dua kiri), Wamenhub Bambang Susantono (ketiga kiri) dan Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto (ketiga kanan) dan Acting British Ambassador Rebecca Razavi (duduk) meninj
Foto: Antara/Teresia May
Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar (kiri) bersama Wakil Dirut Bank BNI Felia Salim (dua kiri), Wamenhub Bambang Susantono (ketiga kiri) dan Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto (ketiga kanan) dan Acting British Ambassador Rebecca Razavi (duduk) meninj

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menyerahkan permasalahan pengelolaan Bandara Halim Perdanakusuma kepada pemerintahan presiden terpilih, Joko Widodo dan Jusuf Kalla.  Seperti diketahui, Mahkamah Agung (MA) dalam amar putusannya memutuskan, PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS), anak usaha Lion Group, sebagai pengelola resmi bandara yang terletak di timur ibu kota Jakarta tersebut. 

"Kita lihat pemerintahan baru.  Karena ini substansial kan," ujar Bambang sambil terburu-buru melangkah saat ditemui di gedung Kementerian Sekretaris Negara, Jakarta, Kamis (16/10).  Bambang enggan menanggapi apakah Kemenhub sebagai regulator menerima atau menolak putusan MA yang juga memerintahkan Induk Koperasi TNI AU (Inkopau) dan PT Angkasa Pura II (AP II), untuk segera melakukan pengosongan di Bandara Halim.

Saat ditanya bagaimana pengelolaan bandara Halim selama ini, Bambang menyebut berjalan normal.  "Tapi ke depan harus dievaluasi dari berbagai aspek.  Kita tunggu saja pemerintahan baru nanti seperti apa," kata Bambang. 

Ditemui terpisah, Panglima TNI Moeldoko belum mengetahui dan memperoleh laporan perihal putusan MA.  "Saya cek dulu," ujar Moeldoko.  "Itu punya TNI AU kok.  Itu base operasional," kata Moeldoko.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement