REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Muktamar VIII PPP di Surbaya telah menetapkan Romahurmuziy (Romy) sebagai Ketua Umum terpilih secara aklamasi. Romy berjanji akan mengembalikan PPP dari keterpurukan yang dialami partai berlambang Ka'bah itu dalam beberapa kali pemilu terakhir.
Meski arah politik PPP baru ditentukan hari ini, Romy sudah mengindikasikan akan di bawa kemana PPP di bawah kepemimpinannya sesaat setelah terpilih. Romy mengisyaratkan kuat jika PPP di bawah pimpinannya akan dibawa ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Menurutnya, PPP akan terus mengamalkan politik amar ma’ruf nahi munkar. Dalam perjuangan seperti itu, kata dia, PPP tidak mengenal istilah oposisi. "Tapi tetap ditimbang manfaat dan mudharatnya demi kebaikan bangsa," ujarnya.
Romy menyatakan, akan membawa kembali PPP ke ideologi awalnya sebagai partai Islam. Mengutip dari salah satu pemikir Islam, Al-Ghazali, secara halus dia kembali mengungkapkan bagaimana sikap politik yang akan diambil oleh PPP.
"Agama dan kekuasaan itu bagaikan anak kembar. Kekuasaan yang tidak dibimbing agama menjadikan kesesatan. Agama tanpa jabatan akan hilang," katanya.
Namun Romi membantah jika disebut hanya mengincar jabatan di pemerintahan. Bukan berarti sikap tersebut akan menyebabkan PPP akan bersifat pragmatis. Hanya mencari untung dengan bergabung ke kelompok yang berkuasa.
"Tapi bisa jadi juga dengan menjadi penyeimbang. Jaga jarak. Sama-sama jauh. Atau sama-sama dekat," ujarnya.