REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Menteri Pendidikan Mohammad Nuh mengatakan, Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang miskin PTN. PTN di Jawa Barat jumlahnya tidak seimbang dengan jumlah penduduk.
"Saya bandingkan dengan Jawa Timur, penduduk Jawa Barat lebih banyak dari pada penduduk Jawa Timur namun PTN di Jawa Timur jumlahnya dua kali lipat lebih dari jumlah PTN di Jawa Barat,"katanya, Ahad, (19/10).
Apalagi, ujar Nuh, 20 persen penduduk Indonesia tinggal di Jawa Barat makanya jumlah PTN harus ditingkatkan untuk mempermudah akses masyarakat kuliah. Saat ini orang tahunya hanya ITB, Unpad, Politeknik Bandung, Politeknik Manufaktur Bandung dan IPB.
"Semua PTN itu ada di Bandung hanya IPB yang ada di Bogor. Makanya harus ditambah sebab Jawa Barat bukan hanya Bandung, tapi Karawang, Cirebon juga,"kata Nuh. Untuk menambah jumlah PTN, terang Nuh, membutuhkan political will dari pemerintah daerah. "Sepanjang memenuhi persyaratan Kemendikbud siap memproses pembukaan PTN baru,"terangnya.
Makanya, ujar Nuh, dengan mengkonversi Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) dari PTS menjadi PTN menjadi penambahan PTN baru di Jawa Barat. Unsika dinegerikan karena tiga alasan pokok.
Menurut Nuh, terdapat tiga hal yang bisa membuat Unsika menjadi PTN. Pertama ada kehendak dan keinginan yang kuat dari Unsika sendiri dari PTS menjadi PTN, kedua pemerintah Pemerintah punya keinginan kuat mendirikan PTN baru di Jabar.
"Pemerintah tidak mungkin mengintervensi atau memaksa universitas swasta jadi negeri. Harus dari keinginan PTS itu sendiri menjadi PTN sebab baik PTN maupun PTS keduanya sah dan diakui sebagai tempat pendidikan,"kata Nuh.
Ketiga, ujar Nuh, sudah takdir Allah Unsika menjadi PTN. Ibarat dua orang yang ingin menikah, apakah pasti terjadi? Belum tentu, takdir Ilahi yang menjadi penentu.
"Tanpa takdir Allah meski Unsika mau, pemerintah mau, belum tentu dari PTS jadi PTN. Unsika jadi PTN karena takdir Ilahi maka harus disyukuri,"kata Nuh.