REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 40 anggota TNI, melakukan serangan ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (20/10) malam WIB. Sebanyak enam orang, terdiri satuan pengamanan (satpam) dan petugas parkir mengalami luka-luka atas kejadian itu.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko meminta publik tidak buru-buru memvonis bahwa pelaku penyerangan adalah anggota TNI. "Kita lagi dalami, dari kemarin saya dapat laporan, apakah benar dari Marinir atau bukan. Harus di dalami, benar tidaknya, kalau bukan gimana," ujar Moeldoko di Mako Paspampres, Rabu (23/10).
Moeldoko tidak bisa menduga mengapa insiden penyerangan terhadap warga sipil muncul. Dia juga tidak mau berandai-andai mengapa kasus penyrangan di Kramat Jati bisa terjadi. "Tidak ada apa-apa sebenarnya, makanya kita lihat dulu," kata mantan kepala staf Angkatan Darat (KSAD) itu.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto mengatakan, selain melakukan pengeroyokan, puluhan oknum Marinir tersebut juga disinyalir telah merusak pos satpam yang berada di pasar tersebut.
"Kita telah menerima laporan dari pihak pengelola Pasar Induk Kramat Jati terkait perusakan dan penganiayaan, pelaku berjumlah 40 orang dengan menggunakan atribut marinir," ujar Rikwanto di Markas Polda Metro Jaya, Selasa (21/10).
Info seputar sepak bola silakan klik di sini