Kamis 23 Oct 2014 09:50 WIB
Kabinet Jokowi

Terlalu Lama Tentukan Menteri, Publik Bisa Nilai Jokowi Lambat

Rep: Antara/ Red: Indah Wulandari
Pelantikan Jokowi
Foto: VOA
Pelantikan Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR--Sikap Presiden Joko Widodo dalam menyusun menteri kabinet terlihat penuh kehati-hatian, namun lamanya waktu penentuan kabinet bisa berimbas pada penilaian negatif dari masyarakat.

"Sikap yang diambil Presiden Jokowi dalam menentukan susunan kabinet menteri penuh hati-hati agar tidak ada yang tersangkut dengan korupsi, itu langkah positif," kata pengamat sosial dan politik Dr Nyoman Subanda, Kamis (23/10).

Ia tak memungkiri, ada kesan lambat di benak publik terkait sikap Jokowi karena sejak dilantik 20 Oktober lalu, Jokowi berkali-kali menyatakan akan secepatnya mengumumkan susunan menteri kabinetnya.

"Pak Jokowi bahkan dalam pernyataan akan secepatnya mengumumkan kabinet menteri. Namun hingga empat hari sejak pelantikan belum ada kepastian kapan akan diumumkan," ucap Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pendidikan Nasional Denpasar ini.

Subanda mengatakan,  tidak adanya kepastian kapan akan diumumkan susunan kabinet menteri itu, tentu berpengaruh terhadap pandangan masyarakat. 

"Saya berharap kepada presiden untuk secepatnya mengumumkan susunan kabinet menteri, sehingga roda pemerintahan segera bergerak,” tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement