REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Aburizal 'Ical' Bakrie menegaskan, partai yang dipimpinnya itu akan mendukung pemerintahan presiden dan wakil presiden, Joko Widodo-Jusuf Kalla. Tetapi, dukungan Partai Golkar akan diberikan melalui sikap kritis untuk menjadi penyeimbang.
"Mulai 2014 DPP Partai Golkar mendukung pemerintah, bukan di pemerintahan tapi posisi penyeimbang," kata Ical dalam pidatonya di acara Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) di DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (24/10).
Menurutnya, dalam sistem demokrasi Pancasila tidak ada konsep oposisi. Tidak semua kebijakan pemerintah harus ditolak mentah-mentah. Tetapi kritik akan tetap diperlukan untuk mengontrol pemerintah jika kebijakan yang dikeluarkan tidak sejalan dengan kehendak rakyat.
Dia menjelaskan, partai berlambang pohon beringin itu akan mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah jika sesuai dengan kehendak masyarakat. Kalaupun melakukan kritik, kata dia, harus disertai alternatif solusi yang bisa menyelesaikan persoalan. "Kalau kritik tanpa solusi tidak akan ada artinya," ujarnya.
Ketua Presidium Koalisi Merah Putih (KMP) itu menambahkan, Partai Golkar akan bersama-sama dengan partai lain yang tergabung dalam KMP akan menjadi penyeimbang selama lima tahun mendatang.