REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Koalisi internasional yang saat ini memerangi kelompok Negara Islam (IS/ISIS) di Irak mendrop sekitar 70 bom di satu gudang dan pusat pelatihan jihad dalam serangan skala besar Kamis malam, kata militer Prancis Jumat (24/10).
"Saya pikir aman untuk mengatakan kita menyakiti mereka tadi malam. Operasi itu sukses," kata Kepala Staf Pertahanan Prancis Pierre de Villiers kepada Radio Europe 1, dan menambahkan serangan itu terjadi di wilayah Kirkuk di Irak utara.
Jet-jet tempur Prancis Rafale mengambil bagian dalam operasi, yang menghancurkan bangunan-bangunan di mana pejuang IS "memproduksi perangkap mereka, bom mereka, senjata merekaa untuk menyerang pasukan Irak," katanya.
"Sekitar 70 bom dijatuhkan, kami menembakkan 12 bom dipandu laser dan kita pukul apa yuang kami targetkan."
Sejak pihaknya mengumumkan akan mengambil bagian dalam koalisi yang dipimpin AS pada September, Prancis telah melakukan tujuh putaran serangan udara atas Irak, tetapi sejauh ini menolak untuk bergabung dengan Amerika Serikat dalam perang udara melawan IS di Suriah.
Secara keseluruhan, pesawat-pesawat AS dan sekutu telah terbang hampir 6,600 sorti di Irak dan Suriah - di mana IS mengendalikan wilayah luas - dan menurunkan lebih dari 1.700 bom, kata pihak militer AS Kamis.
Serangan-serangan udara tersebut telah membantu milisi Kurdi membela kota perbatasan Suriah, Kobane yang diperangi untuk mempertahankan dari pejuang yang bersenjata lebih berat namun belum mampu menghentikan IS, yang juga dikenal sebagai Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) membuat keuntungan baru di bagian-bagian Irak.