Sabtu 25 Oct 2014 12:51 WIB

PT KAI akan Pindahkan Stasiun Wilangan ke Saradan

Red: Yudha Manggala P Putra
Stasiun Kereta Api
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Stasiun Kereta Api

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- PT Kereta Api Indonesia berencana memindah Stasiun Wilangan yang berada di Daerah Operasi 7 Madiun, Jawa Timur, ke lokasi baru untuk menyesuaikan pembangunan "double track" atau jalur ganda kereta api lintas selatan Jakarta-Surabaya.

Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 7 Madiun, Supriyanto, Sabtu (25/10), mengatakan, sesuai wacana, Stasiun Wilangan akan dipindah dari lokasi awal yang berada di Kabupaten Nganjuk ke lokasi baru yang berada di Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun.

"Wacana dari pusat ada rencana untuk menggeser Stasiun Wilangan ke arah barat atau di wilayah Saradan. Lokasi tepatnya berada di kawasan jalan lingkar atau "ring road" Saradan. Dimungkinkan tahun 2016 mulai dibangun," ujar Supriyanto kepada wartawan.

Menurut dia, wacana itu muncul menyusul kondisi tanah di sekitar lintasan kereta api Stasiun Wilangan yang tidak mendukung untuk pembangunan jalur ganda kereta api. Hal itu sesuai dengan hasil survei yang dilakukan oleh konsultan Kementerian Perhubungan.

"Kondisi tanah di wilayah Stasiun Wilangan adalah bertebing. Sehingga tidak dimungkinkan untuk membangun jalur ganda di kawasan itu. Kecuali, jika mau mengepras tebing, baru bisa dilakukan," kata dia.

Supriyanto menjelaskan, untuk membangun jalur ganda dibutuhkan fasilitas tambahan jalur di sejumlah stasiun. Minimal harus ada empat jalur lintasan kereta api.

"Dari empat jalur fasilitas tersebut, dua jalur untuk jalur hilir mudik kereta api dan dua jalur lainnya merupakan jalur sayap. Jalur sayap tersebut untuk mengantisipasi penyusulan jika terjadi kerusakan kereta api," terang dia.

Ia menambahkan, saat ini lokasi yang rencananya akan dibangun untuk Stasiun Wilangan yang baru masih dipenuhi oleh warung-warung. Untuk itu, PT KAI Daerah Operasi 7 Madiun akan menggandeng Pemerinah Kabupaten Madiun guna menertibkan warung-warung tersebut.

Selain merupakan bangunan liar, warung-warung tersebut diduga juga menyediakan praktik prostitusi. Karenanya, Pemkab Madiun saat ini juga giat untuk menertibkan kawasan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement