Selasa 28 Oct 2014 21:48 WIB

Parlemen Minta Label Makanan di Australia Lebih Jelas

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Komite di parlemen memberikan rekomendasi kepada pemerintah agar lebih memberikan penjelasan dalam label kemasan makanan. Hal ini diperlukan agar konsumen lebih mengetahui apakah kandungan makanan tersebut merupakan produk lokal atau impor.

Parlemen Australia mengeluarkan laporan soal label makanan, Senin (26/10).

Ketua Komite Parlemen untuk Pertanian, Rowan Ramsey, yang juga anggota Partai Liberal di Australia Selatan, mengatakan produk-produk makanan di Australia harus lebih diperjelas, misalnya jika produk-produk tersebut hanya 50 persen dari kandungannya yang dibuat di Australia. 

"Jadi konsumen bisa tahu kandungannya dari mana saja, yang mana sekarang ini belum dilakukan," ujar Ramsey. "Dan hal itu akan benar-benar memberi tahu kalau memang buatan Australia, karena tidak hanya bagus bagi para produsen, juga konsumen."

Sekarang ini sebenarnya sudah dicantumkan dari negara mana produk makanan berasal, jika tidak dicantumkan 'buatan Australia'.

Tetapi kini komite di parlemen ingin agar lebih jelas, dengan mencantumkan jika produk tersebut bukan seratus persen buatan Australia.

Tetapi pencantuman 'Dibuat di Australia', atau 'Buatan Australia', atau 'made in Australia dengan bumbu-bumbu dan kandungan impor membuat konsumen bingung.

Dengan proposal baru yang dikeluarkan oleh komite tersebut, maka akan lebih diperjelas.

Contohnya, jika ada makanan yang sebagian kandungan atau bumbunya berasal dari impor makan akan ditulis 'Buatan Australia dengan beberapa kandungan impor'. Tak hanya itu, jumlah persentase kandungan yang diimpor pun akan dicantumkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement