REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muktamar Islah PPP yang dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober-2 November 2014 di Jakarta, yang mengagendakan Muktamar untuk Umat ini menuai pujian sejumlah kalangan masyarakat.
Pengamat politik UNJ, Ubedillah Badrun, mengatakan langkah Muktamar Islah yang diagendakan oleh Majelis Syariah, yang dipimpin KH Maemoen Zubair atau biasa disapa Mbah Moen dan tim adalah langkah yang tepat.
"Langka ini tepat untuk kembali kepada Khitoh PPP sebenarnya," ujarnya, di Jakarta, Selasa (28/10).
Selain itu, lanjutnya, jalan Islah ini adalah jalan yang tepat disaat situasi politik yang terus dinamis di Indonesia akhir-akhir ini dengan melihat wajah kabinet yang tak sempurna dan problem negara begitu besar. "Pilihan ini (islah) begitu tepat untuk PPP," imbuhnya.
Selain itu, momentum yang sangat penting untuk melakukan evaluasi dan mengoreksi dua kubu besar di PPP. Evaluasi ini dititikaberatkan bahwa politik itu tidak serta merta merebut kekuasaan. tetapi politik juga membawa nilai-nilai PPP sebenarnya yang berlandaskan Islam.
"Nilai Amar Maruf Nahi Munkar dalam PPP harus dikembalikan lagi dan inilah yang membuat situasi politik bangsa ini lebih dinamis lagi," ungkapnya.
Seperti diketahui, Majelis Syariah bersama Majelis Pakar, Majelis Pertimbangan menyatakan penyelenggaraan Muktamar PPP ke VIII yang sah akan berlangsung di Jakarta pada 30 Oktober depan.
Dalam informasi yang diperoleh, undangan muktamar ini ditandatangani langsung oleh KH Maemoen Zubair atau biasa disapa Mbah Moen.