REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono menyatakan tidak mengkritik Kabinet Kerja Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla, tetapi ingin bertanya siapa yang menyusun kabinet itu.
"Saya tidak mengkritik dalam arti setiap warga negara, sebagai wakil rakyat dan juga saya sebagai rakyat, tentunya memiliki hak untuk bertanya," kata Ibas sapaan Edhie Baskoro Yudhoyono, Rabu (29/10).
Menurutnya, bertanya bukan berarti mengkritik karena banyak pertanyaaan yang berkembang di media, maupun di kalangan masyarakat, siapa yang menentukan penyusunan kabinet tersebut.
"Kami mengetahui itu hak prerogratif presiden dan kami hargai sepenuhnya, tapi tolong juga bisa dijelaskan kepada masyarakat bagaimana proses penyusunan kabinet secara transparan dan terbuka kepada masyarakat," katanya.
Putra bungsu mantan Presiden ke enam Susilo Bambang Yudhoyono itu menuturkan perubahan nomenklatur, penyusunan dan pengurangan kementerian serta penambahan lembaga tertentu harus dijelaskan kepada publik.
"Alangkah baiknya jika Presiden Jokowi menjelaskan ke publik. Kami tidak mengkritik, itu tidak boleh dilakukan. Tidak boleh dilakukan," kata Ibas.
Ibas berharap apa yang dilakukan seiring dengan apa yang dijanjikan selama ini kepada masyarakat benar-benar diwujudkan.
"Kita lihat saja nanti hasil kerjanya ke depan. Saya pikir apa yang dinantikan ke depan akan bisa lebih cepat bergerak," harapnya.
Kendati beberapa kelembagaaan, kementerian yang digabung dan dirombak tentu memerlukan penyesuaian termasuk nama-nama menteri yang bekerja dalam kementerian tersebut.
"Tentu kita akan melihat dan melakukan bagaimana fungsi anggaran dan pengawasan di departemen deperteman itu," tandasnya.
Sebelumnya, Ibas minta klarisfikasi Presiden Jokowi terhadap sejumlah pertanyaan yang mengemuka di media terkait penyusunan kabinet yang dipusatkan di rumah pribadi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri.