REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG–Hampir sebulan, jenazah WNI korban mutilasi di Brisbane, Australia, Mayang Prasetyo belum juga tiba di rumahnya di Bandar Lampung.
"Sampai sekarang belum ada kepastian jenazah anak saya kapan pulang. Kata kemenlu pekan ini, namun bisa mundur lagi," kata ibunda Mayang, Nining Sukarni, Rabu (29/10).
Pengiriman jenazah Febri Andriansyah alias Mayang sebetulnya direncanakan sepekan setelah kematiannya pada 2 Oktober 2014 lalu. Namun, ada beberapa kendala teknis yang membuatnya terhambat.
Menurut Nining, keluarga sudah menyiapkan tempat pemakaman anaknya sejak berita kematian anaknya tersebar luas. Sebelumnya, petugas telah melakukan pengambilan darah dan urine sebagai sampel DNA orang tuanya untuk dicocokkan dengan jasad korban.
Sampai akhir Oktober ini, menurut Nining, belum tahu hasil DNA-nya. . "Saya hanya minta anak saya dikubur di Lampung," tuturnya.
Mayang Prasetyo, perempuan transgender ini diduga dibunuh dan dimutilasi serta direbus potongan tubuhnya oleh suaminya, Markus Veter Volker dalam apartemennya di Brisbane, Australia. Nining mendapat kabar pertama anaknya tewas dari teman Mayang di Bandar Lampung, Ahad (5/10) malam.