REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Kampung Pulo, Jakarta Timur mengaku tidak melakukan persiapan menghadapi banjir meski musim penghujan mendekati. Menurut Ketua RT 11 RW 2 Kampung Pulo, Asep, warga sudah terbiasa menghadapi banjir setiap tahunnya.
"Persiapan mah enggak ada, karena warga sini udah biasa (kebanjiran)," kata Asep kepada Republika di rumahnya Kamis (29/10). Sebab, dia mengatakan, setiap tahun Kampung Pulo langganan banjir sehingga warga sudah tau bagaimana menghadapinya.
Kendati tanpa persiapan, warga Kampung Pulo sudah memiliki prosedur ketika musim hujan. Asep mengatakan, dia terus berkordinasi dengan penjaga Bendungan Katulampa di Bogordan dan pintu air di Depok.
Kalau ketinggian air di atas normal, Asep menyatakan, dia dapat langsung memberitahukan warga agar bersiap. Selaku ketua RT, Asep juga langsung menuliskan pemeritahuan di papan pengumuman.
Asep menuturkan, warga yang memiliki rumah dua lantai atau lebih memilih tetap tinggal di lantai dua. Warga yang tidak tinggal di rumah dua lantai langsung ke posko terdekat, yang biasanya didirikan oleh Kementerian Sosial dan suku dinas terkait.
Warga yang memiliki harta benda memilih menaruh barang-barang nya di tempat yang aman, sedangkan surat-surat berharga dibawa. "Bawa surat-surat yang perlu, yang enggak perlu ditaro diatas, terus ke posko," kata dia.
Dia juga menambahkan sepanjang jalan di Kampung Pulo telah dibangun tiang. Ketika banjir datang, tiang itu diberi tali. Warga yang ingin melintas berpegangan dengan tali tersebut agar tidak terseret arus.