Petugas kepolisian mengamankan suporter yang diduga terlibat kerusuhan, usai pertandingan delapan besar Indonesia Super League (ISL) antara Semen Padang melawan Arema, di Stadion Agus Salim Padang, Sumbar, Rabu (29/10). (Antara/Iggoy el Fitra)
Petugas kepolisian mengamankan suporter yang diduga terlibat kerusuhan, usai pertandingan delapan besar Indonesia Super League (ISL) antara Semen Padang melawan Arema, di Stadion Agus Salim Padang, Sumbar, Rabu (29/10). (Antara/Iggoy el Fitra)
Suporter melemparkan kembang api dan batu, usai pertandingan delapan besar Indonesia Super League (ISL) antara Semen Padang melawan Arema, di Stadion Agus Salim Padang, Sumbar, Rabu (29/10). (Antara/Iggoy el Fitra)
Sejumlah pemain Semen Padang mendesak wasit, Novari Ikhsan, usai pertandingan delapan besar Indonesia Super League (ISL) melawan Arema, di Stadion Agus Salim Padang, Sumbar, Rabu (29/10). (Antara/Iggoy el Fitra)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kerusuhan terjadi usai pertandingan delapan besar Indonesia Super League (ISL) antara Semen Padang melawan Arema, di Stadion Agus Salim Padang, Sumbar, Rabu (29/10).
Kerusuhan itu dipicu aksi pemain Arema Victor Igbonefo di kotak penalti yang menjatuhkan Pesepakbola Semen Padang, Esteban Vizcarra namun tidak dianggap pelanggaran oleh wasit sehingga skor berakhir 2 - 2.
Advertisement