REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menginginkan kepengurusan DPP segera melakukan regenerasi kepemimpinan Partai Golkar. Hal ini bertujuan untuk bisa mengangkat prestasi Golkar yang terpuruk saat Pemilu 2014 di mana Golkar mengalami serangkaian kegagalan-kegagalan.
Priyo melihat dari grafik perolehan kursi dari Pemilu ke Pemilu, perolehan kursi Golkar semakin menurun. Pada Pemilu 2004 saat kepemimpinan Akbar Tandjung, Golkar berhasil menjadi partai pemenang dengan perolehan 128 kursi. Pada 2009 saat kepemimpinan Jusuf Kalla, Priyo mencatat Golkar raih 108 kursi.
Sedangkan pada kepemimpinan Aburizal Bakrie di Pemilu 2014,Golkar hanya memdapatkan 97 kursi parlemen dan gagal dalam mencapai target-target lainnya. Melihat fakta ini, Priyo khawatir bila tidak dilakukan perubahan, partai berlambang beringin ini akan terus merosot.
"Itu grafiknya kan terus menurun. Jangan sampai nanti Golkar hanya menjadi partai papan tengah," kata Priyo di Hotel Kartika Chandra Jakarta Selatan, Kamis (30/10).
Priyo yang ikut mendorong percepatan Munas bersama enam calon ketua umum golkar lainnya mengharapkan agat DPP segera melakukan Munas dengan dengan terbuka, dan memberi kesempatan selua-luasnya kepada kader-kader yang terpanggil untuk maju.
Priyo mengharapkan agar kepengurusan selanjutnya dapat membuat perubahan bagi Golkar agar mampu kembali memjadi pilar dalam demokrasi.