Sabtu 01 Nov 2014 17:37 WIB

Proyek Berhenti, DKI Fokus Tangani Korban Jembatan TIM

Rep: C66/ Red: Winda Destiana Putri
  Petugas pemadam kebakaran mengevakuasi korban yang tertimpa kontruksi bangunan yang rubuh di Taman Ismail Marzuki, Jakarta pusat, Jumat (31/10). (Republika/Raisan Al Farisi)
Petugas pemadam kebakaran mengevakuasi korban yang tertimpa kontruksi bangunan yang rubuh di Taman Ismail Marzuki, Jakarta pusat, Jumat (31/10). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menghentikan proyek peremajaan Gedung Perpustakaan dan Gedung Arsip di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat.

Pemberhentian proyek ini akan dilakukan sementara waktu karena ambruknya konstruksi jembatan yang menghubungkan kedua bangunan tersebut.

Proyek yang dianggarkan sebesar Rp 24 miliar oleh Pemprov DKI tersebut akan dievaluasi lebih dulu. Selain itu, saat ini penanganan korban dalam peristiwa runtuhnya jembatan tersebut akan menjadi fokus utama.

"Proyek ini seharusnya tetap dilanjutkan, tapi berhubung peristiwa ini harus dihentikan sementara karena kami ingin fokus tangani korban," ujar sekretaris daerah DKI Jakarta Saefullah, Sabtu (1/11).

Dalam kejadian tersebut dilaporkan sebanyak sembilan orang menjadi korban. Empat tewas dan lima lainnya mengalami luka-luka. Tiga diantara korban luka kini masih berada dalam penanganan Rumah Sakit (RS) PGI Cikini, sementara dua lainnya sudah diperbolehkan pulang.

Pengerjaan jembatan yang dimulai pada September tersebut ditargetkan dapat rampung pada akhir tahun ini. Namun, akibat kejadian ini beberapa aspek teknis harus dikaji secara lebih dalam.

Seperti diketahui pengerjaan jembatan merupakan bagian dari proyek peremajaan dua gedung, yang dilakukan oleh PT Sartonia Agung. Proyek ini dikatakan dapat menciptakan sebuah gedung perpustakaan terbaik di Ibu Kota. 

Dalam proyek itu, jembatan akan dibuat sepanjang 12 meter dengan lebar delapan meter dan tinggi sembilan meter. Namun, jembatan itu jatuh saat proses pengecoran berlangsung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement