REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Komisi Disiplin (Komdis) PSSI hingga saat ini masih belum menerima aduan dari kedua klub terkait kerusuhan laga Semen Padang menjamu Arema Cronus Indonesia. Meski demikian Komdis tetap akan menginvestigasi laga krusial tersebut.
Akan tetapi, Komdis bukannya fokus kepada penyebab kerusuhan, yakni keputusan-keputusan janggal wasit Novari Ikhsan Arilaha yang memimpin jalannya laga. Komdis justru menangani kelalaian panitia pelaksana pertandingan dalam menjalankan tugasnya terlebih dahulu.
Ketua Komdis PSSI Hinca Panjaitan mengaku hadir di Stadion di Stadion Haji Agus Salim, Padang. Dia menilai panitia pelaksana pertandingan tersebut sudah lalai dalam melaksanakan tugasnya. Selain itu dia juga menemukan beberapa pelanggaran kode disiplin.
"Ada penonton yang membawa flare, lalu benda-benda keras bisa masuk ke lapangan, sampai kerusuhan di stadion," ujar Hinca kepada ROL, Ahad (2/11).
Kerusuhan yang terjadi di laga pamungkas delapan besar Indonesia Super League (ISL) 2014, berawal dari ketidakpuasan para suporter terhadap Novari. Ia dianggap oleh kubu Kabau Sirah telah membuat keputusan yang merugikan tuan rumah dan berperan besar mengganjal langkah Semen Padang ke semifinal ISL.
Terkait itu, Komdis juga akan membicarakan kinerja Novari sidang Komdis berikutnya. Namun untuk saat ini, Komdis belum masih memutuskan terkait Novari. Kendati demikian kata Hinca, semua pelanggaran yang dilakukan oleh pemain, ofisial, juga wasit tidak akan luput dari pegawasan Komdis.
“Beri kami waktu untuk melakukan investigasi satu demi satu permasalahan. Pertandingan kemarin (Seman Padang dan Arema Cronus) sudah dalam list kami untuk dibahas, jadi jangan khawatir. Kami juga akan memantau secara langsung pertandingan semifinal nanti,” tegas Hinca.