Ahad 02 Nov 2014 20:14 WIB

Belasan Perlintasan KA di Karawang Belum Berpalang

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah pengendara sepeda motor menunggu di depan pintu perlintasan kereta api kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (19/9).( Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Sejumlah pengendara sepeda motor menunggu di depan pintu perlintasan kereta api kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (19/9).( Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mencatat sedikitnya ada 14 perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Kondisi tersebut dinilai sangat membahayakan.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Karawang, Setyadharma mengatakan, mobilitas warga di Kabupaten Karawang sangat tinggi. Termasuk mereka yang melintasi perlintasan tanpa palang pintu, cukup tinggi juga. Akan tetapi, sampai saat ini PT KAI tidak ada penambahan palang pintu di perlintasan itu.

"Makanya, perlu antisipasi sejak dini guna meminimalisir terjadinya kecelakaan di perlintasan," ujarnya, Ahad (2/11).

Menurutnya, perlintasan tanpa palang pintu jelas sangat rawan terjadinya kecelakaan. Makanya, kondisi ini harus segera ada pencegahan. Apalagi, seluruh perlintasan tersebut saat ini dijaga oleh masyarakat sekitar dengan menggunakan palang pintu manual.

Karena itu, untuk meminimalisir angka kecelakaan di 14 titik tersebut, lanjut dia, pada akhir pekan kemarin puluhan penjaga pintu kereta api ini mendapat pembinaan. Pembinaan ini, sebagai komitmen pemkab dalam membantu PT KAI untuk bersama-sama mengawasi perlintasan tanpa palang pintu.

Dia mengaku, kegiatan pembinaan itu dilakukan bekerjasama dengan PT KAI Daerah Operasional (Daop) I Jakarta serta jajaran Polres Karawang. Adapun seluruh penjaga pintu kereta api yang dibina itu, semuanya berasal dari Karawang.

 

Jadi, petugas penjaga pintu perlintasan kereta api ini harus memiliki kompetensi. Makanya, pemkab sengaja melakukan pembinaan. Supaya mereka lebih mengetahui komitmen saat menjadi petugas penjaga pintu perlintasan kereta api.

Dia berharap, dengan pembinaan ini para petugas penjaga perlintasan lebih peduli terhadap keselamatan berlalu lintas. Sehingga, nantinya mereka memiliki kompetensi seperti para petugas penjaga pintu yang resmi dari PT KAI.

 

Tak hanya pada mereka, pihaknya pun menghimbau kepada masyarakat supaya memiliki kesadaran berlalulintas. Dengan kata lain, mereka harus mematuhi larangan petugas itu. Jangan sampai, ada upaya menerobos perlintasan tersebut.

 

"Kami ingin, kesadaran masyarakat juga ditingkatkan lagi," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement