REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan Jakarta Cosplay Parade untuk membangkitkan sejumlah ksatria nusantara seperti Carok, Gundala Putra Petir, Gatot Kaca, Pandawa Lima dan lainnya.
"Walaupun 'cosplay' bukan budaya lokal, tetapi bisa digunakan untuk membangkitkan kembali karakter ksatria nusantara," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budhiman di Jakarta, Ahad (2/11). "Cosplay" kependekan dari "costume playing" yang tak lain perwujudan cinta penggemar terhadap karakter idolanya.
Jakarta Cosplay Parade diselenggarakan pada Ahad, yang diikuti 500 "cosplayer" dan 23 komunitas "cosplayer" maupun individu dari Jabodetabek dan luar negeri seperti Belanda, Malaysia, Singapura, dan Korea Selatan. "Cosplayer" adalah penggemar yang menggunakan kostum dan menyerupai karakter idolanya.
"Jakarta Cosplay Parade sengaja mengangkat tema 'Rising of Indonesian Legend' seperti Gundala Putra Petir, Gatot Kaca, Pandawa Lima, dan lainnya," kata dia.
Dia mengharapkan karakter lokal tetap melegenda dan dikenal generasi muda yang kini lebih mengenal karakter dari luar negeri.
"Sebenarnya, karakter-karakter Nusantara, tidak kalah hebat dibandingkan manga, anime dan komik dari luar negeri," kata dia.
Penyelenggaraan acara itu juga bertujuan untuk memberikan penghargaan dan motivasi bagi para pelaku budaya pop.
Seorang "cosplayer", Tania (18), mengaku gembira dengan acara Jakarta Cosplay Parade itu. "Ini kostum Hatsune Miku. Karakter dalam program untuk membuat lagu," kata Tania.
Mahasiswi Program Studi Sastra Jepang Universitas Indonesia itu berharap kegiatan itu bisa dilangsungkan setiap tahunnya.