Senin 03 Nov 2014 10:29 WIB

Sampel Pasien Madiun dan Kediri Negatif Ebola

Rep: c87/ Red: Mansyur Faqih
Petugas membawa boks berisi sampel urine milik pasien suspect ebola untuk dicek ke laboratorium di Rumah Sakit Umum Propinsi (RSUP) dr. Soedono Madiun, Jatim, Ahad (2/11).
Foto: Antara/Siswowidodo
Petugas membawa boks berisi sampel urine milik pasien suspect ebola untuk dicek ke laboratorium di Rumah Sakit Umum Propinsi (RSUP) dr. Soedono Madiun, Jatim, Ahad (2/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil pemeriksaan sampel pasien asal Madiun dan Kediri oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan‎ menunjukkan negatif Ebola. 

Petugas laboratorium Balitbangkes Kemenkes selesai memeriksa sampel kasus Madiun dan Kediri pada Ahad (2/11) malam.

Kepala Balitbangkes Kemenkes, Tjandra Yoga Aditama mengatakan pemeriksaan dilakukan pada seluruh delapan sampel yang ada. Masing-masing darah EDTA dan serum. Pemeriksaan dilakukan di laboratorium BSL 3 Balitbangkes.

"Dari pembacaan hasil PCR dengan elektroforesis maka semua dilaporkan no band, artinya semua sampel dari kasus Madiun dan Kediri hasilnya negatif Ebola, bukan sakit Ebola," jelas Tjandra dalam pernyataan tertulis yang diterima Ahad malam.‎

Prosedurnya, kata dia, pemeriksaan sampel melalui lima tahap. Pertama, inaktivasi dengan buffer lysis. Kemudian ekstraksi RNA dengan kit ekstraksi. 

Ketiga, RNA diubah menjadi DNA dan diperbanyak dengan mesin PCR sebanyak 30 cycle. Keempat, di-elektroforesis dan analisis dengan gel doc. Terakhir, semua sampah di-autoclave dengan autoclave double door.

Sebelumnya, sampel pasien yang diperiksa merupakan WNI yang baru pulang dari Liberia. Mereka telah melalui pemeriksaan oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di Bandara Soekarno-Hatta. Berdasarkan pemeriksaan, tidak ada seorang pun yang sakit. 

Setelah beberapa hari, sejumlah WNI tersebut mengeluhkan demam. Kemudian mereka dirawat isolasi di rumah sakit dan sampelnya dikirim ke Balitbangkes Kemenkes. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement