REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Boni Hargens menilai parlemen hilang fokus dalam bekerja akibat perpecahan yang terjadi di DPR. Karenanya kepentingan rakyat menjadi terkesampingkan.

"Mereka lupa bahwa akuntabilitas mereka pada rakyat bukan pada partai, sehingga konflik seperti ini tak seharusnya terjadi" kata Boni saat dihubungi Republika Online (ROL), Senin (3/11).

Menurut Boni dualisme yang melanda DPR itu merupakan refleksi dari kegagalan dua koalisi dalam melakukan lobi politik. Selain itu, hal tersebut terjadi karena dipicu dari arogansi Koalisi Merah Putih (KMP) yang ingin mencaplok semua kekuatan di parlemen."KMP masih terhanyut karena dalam suasana dendam politik karena kalah pilpres" ujar Boni.

Boni menduga itu pula yang menyebabkan KMP tidak mau mengakomodasi permintaan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Sehingga, perpecahan dalam tubuh parlemen terjadi. Hal tersebut turut memperburuk citra parlemen sebagai wakil rakyat dimata publik tegasnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika