Rabu 05 Nov 2014 20:52 WIB

Effendi Simbolon: Tidak Ada Dualisme di DPR

Rep: C89/ Red: Citra Listya Rini
Effendi Simbolon
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Effendi Simbolon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Politisi PDI Perjuangan (PDIP) Effendi Simbolon membantah bahwa saat ini sedang terjadi dualisme di DPR. Menurutnya, yang dilakukan Kabinet Indonesia Hebat (KIH) bukan membuat DPR tandingan, melainkan menyatakan mosi tidak percaya pada pimpinan DPR saat ini.

Menurut Effendi, DPR saat ini telah melanggar sejumlah ketentuan hukum. Antara lain menyatakan kuorum pada saat Sidang Paripurna 28 Oktober yang lalu. 

Saat itu, lanjut Effendi, pimpinan sudah mensahkan usulan nama dari fraksi PPP, sementara masih terjadi konflik internal di partai tersebut. Selain itu, pada saat pemilihan pimpinan komisi, menurutnya belum tercapai kuorum. Karena secara aturan harus dihadiri oleh 46-56 anggota.

Berbagai hal di atas, menjadi penyebab lahirnya mosi tidak percaya tersebut, sehingga KIH membentuk pimpinan DPR sementara. Opsi tersebut, menurutnya bertujuan agar DPR bisa menjalankan fungsinya sesuai aturan yang berlaku.

"Memang benar tidak ada dualisme, tidak ada tandingan. Kami hanya menyatakan mosi tidak percaya kepada Setya Novanto cs," ujar Effendi di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (5/11).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement