REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto merupakan figur yang mempunyai kapabilitas memimpin sangat mumpuni. Atas dasar itulah, tak sedikit pendukung maupun relawan Jokowi pada 2014 dan 2019 yang beralih mendukung Prabowo pada Pilpres 2024.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN), Gema Nusantara Bakry menjelaskan, saat ini sudah banyak relawan hingga kader PDIP yang berbondong-bondong melabuhkan dukungannya kepada Prabowo. Temuan dalam survei LSN, Prabowo mampu menjadi magnet menarik pendukung lawan.
"Banyaknya kader PDIP yang bermigrasi mendukung Pak Prabowo karena merasa lebih nyaman di bawah komando Pak Prabowo," kata Gema dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (7/9/2023).
Hasil survei oleh LSN periode 14-24 Agustus 2023, menunjukkan grafik pemilih PDIP terhadap Prabowo cenderung mengalami kenaikan. Bermula dari November 2022, kala itu Prabowo hanya mendapatkan dukungan sebesar 21,8 persen. Lalu menguat pada Maret 2023 dengan 25,7 persen, kemudian naik menjadi 32,5 persen pada Juni 2023.
Angka dukungan itu semakin menguat pada Juli 2023 dengan total 38,8 persen dan puncaknya pada Agustus 2023 dengan jumlah dukungan 39,1 persen.
Selain itu, menurut Gema, faktor lainnya yakni adanya perbedaan sikap dari Prabowo dan Megawati. Gema menyebut, para kader PDIP menilai Megawati cenderung tidak egaliter dan kaku dalam melakukan manuver politik menjelang Pilpres 2024. "Tidak ada keluwesan dalam berpolitik di bawah bendera PDIP," kata Gema.
Sebelumnya, banyak kader dan kombatan PDIP yang sudah memberikan dukungannya kepada Prabowo. Dua nama yang sudah terang-terangan menyuarakan di publik adalah Effendi Simbolon dan Budiman Sudjatmiko.