Kamis 06 Nov 2014 21:04 WIB

Dephut dan PKBSI Sepakat Breeding Anoa dan Banteng

Kesepakatan breeding anoa dan banteng
Foto: dok TSI
Kesepakatan breeding anoa dan banteng

REPUBLIKA.CO.ID, CISARUA -- Departemen Kehutanan dan Perhimpunan Kebun Binatang se Indonesia (PKBSI) sepakat melakukan breeding (pengembangbiakkan) banteng dan anoa. Breeding dilakukan mengingat dua satwa tersebut dinilai sudah mulai menyusut. Jika dibiarkan berlarut, dikhawatirkan satwa-satwa yang dilindungi itu mengalami kepunahan.

Penandatanganan kontrak kesepakatan breeding dua jenis satwa itu dilakukan di Taman Safari Indonesia (TSI) CIsarua, Kabupaten Bogor, Kamis (6/11). Penandatangan kesepakatan breeding kedua jenis satwa itu juga merupakan rangkaian kegiatan Zoo Management Worshop yang diinisiasi TSI.

Hadir dalam acara tersebut, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH), Bambang Dahono Adji. Ketua PKBSI, Dr H Rahcmat Shah, Sekjen Perlindungan Hutan Konservasi Alam (PHKA) Novianto Bambang, maupun para nara sumber yang berkopenten maupun para pakar di bidang pengelolaan kebun binatang. Adapun nara sumber tersebut antara lain: Animal Asia Foundation ( AAF), Europan Association of Zoos and Aquaria (EAZA) Species Management Coordinator, Internasional Union Conservation Nation, SSC.

Direktur  KKH, kementerian Kehutanan, Bambang Dahono Adji mengungkapkan, beberapa   kebun binatang di Indonesia, ada yang sudah melakukan breading tapi ada juga yang tidak melakukan breading. "Nah ini yang jadi masalah, “ ujarnya.    

Bambang menambahkan, pihak luar negeri sudah berpikir bahwa banteng saja sudah tidak breeding, makanya ada kerjasama seperti banteng. Di luar negeri, banteng sudah punah, oleh karena itu banteng dan anoa yang masih ada di Indonesia harus benar-bernar terjaga dengan konservasi melalui breeding. "Oleh karena itu strategi ditjen PHKA semua lembaga konservasi punya satu jenis model yang mau di breeding.

Ihwal breeding satwam Direktur TSI, Tony Sumampau mengaku,TSI sudah banyak melakukan breeding satwa asli Indonesia. Semisal, harimau sumatera serta anoa. Saat ini juga, katanya, koleksi gajah di Taman Safari Prigen, Jawa Timur lahir. "Sudah ada 32 ekor gajah sumatera yang lahir di Taman Safari Indonesia," jelas Tonny dalam siaran persnya kepada ROL.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement