REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Asisten pelatih Persela Lamongan, Didik Ludianto, menilai tim Persipura Jayapura hanya kurang beruntung dalam laga final Indonesia Super League (ISL) 2014 tatkala dikalahkan Persib Bandung lewat adu penalti dengan skor 5-3 di Stadion Gelora Jakabaring, Sumatera Selatan, Jumat (7/11).
"Saya kira tim Mutiara Hitam kurang beruntung saja, karena selama 120 menit tampil lebih bagus dari pada tim juara Persib Bandung, terlepas dari adu pinalti," kata Didik saat dihubungi dari Jayapura, Papua, Sabtu malam.
Menurut Didik, tim asuhan pelatih sementara Mettu Dwaramuri itu telah menunjukkan mental bertanding yang baik, karena selama 90 menit waktu normal bisa menahan gempuran tim lawan yang inginkan kemenangan.
Padahal, sejak akhir babak pertama, tim kebanggaan warga Kota Jayapura itu telah bermain dengan 10 orang setelah defender Bio Paulin Piere diusir wasit karena melanggar Tantan tepat di depan kotak terlarang gawang Persipura yang dikawal kiper kedua Dede Sulaiman.
"Mental juara Persipura sudah terlihat sejak gol pertama yang dibuat Ian Louis Kabes. Dan terlebih setelah Bio diusir keluar, kemudian menyamakan skor 2-2 dengan 10 pemain," katanya.
"Coba lihat, setelah bermain 10 orang di babak kedua dan balik tertinggal oleh gol gelandang Persib Bandung, malah anak-anak Persipura balik menyerang seolah-olah bermain dengan 11 pemain," lanjutnya.