REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Perdagangan bebas di area Asia Pasifik (FTAAP) akan menjadi topik utama yang dibahas dalam pertemuan APEC di Beijing. Laporan survei tahunan milik Pasific Ekonomic Cooperation Council (PECC) menyatakan FTAAP akan membawa pada ekonomi yang lebih baik. Jika dilakukan dengan maksimal, pendapatannya bisa menyumbang hingga 2,4 trilyun dolar AS pada ekonomi global.
Laporan tersebut menyebutkan kontribusi dari kerjasama antar Pasifik (TPP’s) pada ekonomi global diestimasi sekitar 223 milyar dolar AS, sementara kerjasama ekonomi regional yang konferhensif (RCEP) sekitar 644 milyar dolar AS.
‘’Meski APEC bukan ajang negosiasi perdagangan, tapi perannya bisa untuk memfasilitasi kerja dan upaya untuk mewujudnya FTAAP,’’ kata kepala PECC, Don Campbell dikutip Xinhua.
Menurutnya, membangun FTAAP berkaitan dengan misi APEC secara keseluruhan. Survei dilakukan pada 600 pejabat pemerintahan, pelaku bisnis, peneliti akademik dan media di ekonomi APEC. Responden memeringkatkan pembangunan FTAAP, perkembangan inovatif, reformasi dan perkembangan ekonomi juga strategi perkembangan APEC menjadi tiga prioritas dalam pertemuan di Beijing.
Sekretaris jenderal PECC, Edurado Pedrosa mengatakan semua prioritas ini menunjukkan bahwa agenda APEC berada dalam jalur yang benar. Tantangannya adalah mengubah proses jadi tindakan nyata. PECC adalah jaringan dari komite anggota yang terdiri dari individu dan lembaga yang didedikasikan untuk mempromosikan kerjasama di kawasan Asia Pasifik.