REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai mengatakan kepengurusan Aburizal Bakrie (Ical) banyak melakukan hal yang bertentangan dengan konstisusi partai sebagai sebuah organisasi.
Menurut Yorrys, kepemimpinan Golkar saat ini hanya bertujuan untuk membangun kartel kekuatan yang tidak untuk membesarkan partai. Tapi justru untuk menyalurkan kepentingan korporasi beberapa orang saja.
"Mereka melakukan serangkaian kegiatan yang tidak sesuai prosedur, membentuk timnya sendiri-sendiri. Ini kan menyalahi kostitusi organisasi. Dalam sebuah organisasi itu ada prosedur-prosedur dan tahapan," kata Yorrys saat dihubungi Republika, Selasa (11/11).
Ia menyebut, penyelenggaraan perayaan HUT 50 Golkar di JI EXPO Kemayoran beberapa waktu lalu yang dilakukan tanpa mekanisme rapat harian dan rapat pleno. Begitu juga dengan rencana pelaksanaan rapimnas yang akan dilaksanakan di Yogyakarta pada 17 November mendatang.
Sepengetahuan Yorrys, rencana rapimnas tersebut juga tidak melalui mekanisme rapat harian mau pun pleno.
"Saya tidak tahu. Anda tanya saja mereka kapan ada rapat harian, rapat pleno? Kecuali hanya bisik-bisik saja. Berarti ini kan melanggar konstitusi partai," ucapnya.
Karenanya, kata Yorrys, belakangan ini beberapa komponen Golkar seperti poros muda, kalangan senior dan tujuh calon ketua umum sering melakukan konsolidasi. Tujuannya, untuk menyelamatkan Golkar dari tangan yang tidak kompeten mengurusnya.
Ia menambahkan, sudah saatnya DPP segera diambil alih dari Ical dan diserahkan kepada orang yang mampu membenahi Golkar dari keterpurukan.