REPUBLIKA.CO.ID, CHATTISGARH -- Delapan wanita meninggal setelah dioperasi sterilisasi atau pemandulan. Mereka dioperasi di kemah kesehatan milik pemerintah di negara bagian Chhattisgarh, India.
Tiga puluh wanita telah dilarikan ke dalam rumah sakit dan dokter mengatakan bahwa mereka dalam kondisi serius. Operasi pemandulan yang dimaksud adalah operasi tubektomi atau pemotongan tuba falopi.
Sebanyak 83 wanita di desa Pendari distrik Bilaspur mengikuti program pemerintah melakukan operasi ini pada Sabtu lalu. Pihak berwenang menolak tuduhan kelalaian, namun para peserta mengatakan operasi dilakukan terburu-buru dan tidak berhati-hati.
Mereka mengatakan 83 peserta wanita hanya dioperasi dalam enam jam oleh satu-satunya dokter di kemah dan satu asistennya. Petugas kesehatan distrik Bilaspur, Dr RK Bhange mengatakan penyebab kematian akan diketahui setelah laporan post-mortem keluar.
Pemerintah telah meminta diadakan penyelidikan terkait insiden tersebut. ''Kami telah membuat komite untuk menyelidiki insiden ini. Kami akan menghukum tegas mereka yang bersalah,'' kata Menteri Kesehatan Chhattisgarh, Amar Agrawal, dikutip BBC, Selasa (11/11).
Program operasi tubektomi atau pemandulan wanita ini merupakan salah satu upaya pemerintah India menekan populasi. Jika dibiarkan, India diperkirakan akan over populasi seperti Tiongkok pada 2030.
Pemerintah telah berusaha mempromosikan program KB selama beberapa dekade terakhir untuk memperkecil jumlah anggota keluarga. Kemah operasi sering digelar oleh pemerintah untuk melakukan operasi vasektomi atau tubektomi massal.